Puisi
| Merah SebahuSoetiyastoko
Untukmu rambut merah sebahu,
yang
kemarin
berjacket hijau
Terlalu dini jika
menyebutmu
kekasih
Terlalu vulgar menulis nama-mu
Aku tak ingin yang terburu-buru mekar,
pun
sekejap layu
Aku tak ingin menulis pesona indah-mu
terlalu spesifik
Karena yang begitu
adalah merayu
menerbangkan
asa
ke-awan harap
Aku hanya ingin
kau tahu
Sejak pertemuan
yang kebetulan
bareng
dengan-mu,
di atas bemo,
ku
selalu teringat
kamu
Boleh-kah
aku
mengetuk
bilik jiwa-mu
dan
kusemai
julur-kasih