Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi: Pilah-Pilih Piringan Hitam

Diperbarui: 21 Juni 2022   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi piringan hitam. Sumber: Pexels.com

Puisi  |  Pilah-Pilih Piringan Hitam

Soetiyastoko

Hari-hari ini amat beda,
sejak kita
bersama-sama
memilih dan memilah
piringan-piringan hitam,
untuk
kita
pancar-siarkan
di
gelombang radio

Ribuan rayuan,
para jantan kekar-keren,
yang 

kudengar
tak mampu
usik benak-ku

Aku hanya memikirkan-mu
dan
menunggu-mu !

Kapan
kamu akan datang
ke
rumah-ku

Lengkap dengan senyum
dan
rambut kribo-mu

(Sungguh aku sudah kebelet pipis, ... Maksud-ku: menanti kau ungkap rasa-mu pada-ku. Walau sudah terbaca oleh-ku, tersirat di mata-mu)

Kutunggu
kamu
malam minggu
di teras
rumah-ku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline