Puisi | Dagu-ku Lembut, Dagu-mu Kaku
Soetiyastoko
Di lantai ruang tamu
kau diletakan pelan-pelan
terbujur kaku
Puluhan tahun menemaniku
memegang dagu-ku
mengagumi
mensyukuri
nikmat
Allah
lewat senyum di wajah
dan
lekuk tubuh-ku
Tunai sudah janji-setia-mu,
kemarin
pembuktian terakhir-mu
Kau genggam tangan-ku
perlahan
kau ucap-kan pesan-mu,
"Menikah-lah, sepeninggal-ku, kamu baik, kamu cantik. Pasti masih ada yang lebih baik dariku untuk-mu"
Kau,
membuat-ku
menjerit
menangis
Tidak-kah kau tahu,
aku
hanya
mau
bersama-mu !
***
BSD Kamis 16 Juni 2022, terusik kedamaian cinta di kediaman sahabat-ku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H