Puisi | Penuh Debat : Azab Atau Ujian
Soetiyastoko
Pagi ini kerikil dan batu
jalan kampung menuju kota
belum bersolek
setelah semalaman mandi
di tengah kemarau
Belum ada roda yang mencumbu jalan ,
orang-orang
yang tani
sudah berkeringat,
yang ngantor
masih meringkuk
Di tengah pandemi ini
menyiangi-mengairi-merawat padi
kerja
yang
tak pernah
berhenti
Kala
kantor-kantor
jadi
tempat bermain
para hening dan sepi
(Saat penuh debat, kelahiran berlomba dengan kematian)
Pemutusan hubungan kerja, berita biasa, dikala penggali kubur kewalahan,
minta bala-bantuan
Antara wabah, musibah, azab, ujian dan berkah-rahmat, terkadang datang bersamaan-berhamburan
Sementara jalan desa tanpa gurau anak-murid
dan debu di bangku di sekolah,
adalah
catatan kerinduan
belajar bersama
Untuk jawab semua soal
....