Puisi | Sarung - Telekung
Soetiyastoko
Kalian tahu kondisi hebat-nya,
kendaraan
saat baru keluar
dari pabrik
sebelum berjuang-mengabdi
Kalian tahu kondisi terhebat manusia
bukan di awal lahir,
tapi saat berjuang
hadirkan hasil-guna
bagi sesama
Beda
antara
kendaraan
dengan
tubuh dan pikiran
manusia,
jika terus di-abdi-kan, ...
Kendaraan akan rusak, sedangkan
tubuh
makin kuat,
pikiran
kian cemerlang.
Meski sama
ada
puncak-nya,
ada
batas-nya
(Tahu-kah kamu batas mampu-mu dan batas waktu-mu ? Sampai di mana persiapan-mu ? Upaya gigih-mu, konsistensi juang-mu ?!)
Yang tak sia-sia,
adalah
berusaha untuk terus
bahagia
dengan
cara
hadirkan manfaat
bagi orang lain
Meski sekedar
cuci-kan
telekung
dan
sarung
persediaan untuk tamu
Mushola pasar
(Ini, mungkin, beda diantara kita ! Kalian hebat, pasti lebih dari sekedar kebaikan yang seperti itu)