Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Mengapa ?

Diperbarui: 11 Juni 2022   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Mengapa ?

Soetiyastoko

Rumput yang bergoyang
enggan jawab pertanyaan ini
Terutama karena kata awalnya;

"Mengapa ?"

Aku tak mengerti,
dia
begitu enggan menjawabnya
Padahal,
pertanyaan-nya jelas dan singkat

"Mengapa ada perempuan cantik-sexy, tak bisa dicintai ?"

dan, ...

"Mengapa banyak lelaki ganteng-berduit tak mampu menyayangi ?"

Aah !
ada-ada saja,
kucing seusai tuntas
lepas birahi
beri isyarat,
menjawab !

(Aku tak mengerti isyarat-nya, malah menambah pertanyaan saja)

Angin pagi, masih menggoyang rumput-rumput ber-embun
Mulut-nya terkatup
kedinginan

***

Suatu ketika di seputar taman bunga Cipanas dan turis-turis Timur-Tengah riang bercanda. Pemandangan-adegan yang terpaksa terlihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline