Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Sadar: Tak Patut Iri

Diperbarui: 10 Juni 2022   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  | Sadar: Tak Patut Iri

Soetiyastoko

Berakhir sementara
kejaran malam telah sampai ke ujung fajar

Mimpi pun terkesiap
tiba-tiba
Tak ada yang bisa diingat
untuk diceritakan

Tertatih menuju tungku
jerangkan air
untuk sebulir cerita
perjalanan hari ini

Anak-mu tak terberitakan
kabar pun simpang siur

Konon kabur dari siksa algojo kapal tanker, ...
Ada yang bilang ditelan ikan hiu
Saat mengelas lambung kapal
yang terobek karang.

Duh !
Entah apa yang sebenarnya terjadi ?

Yang
pasti
bukan sedang rekreasi

Tak ada media yang peduli
tak ada yang mencari-cari-kan:
secuir daging
atau
sepotong tulang
anak-mu

Karena kau bukan sesiapa
bukan siapa-siapa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline