Puisi | Semesta Firman
Soetiyastoko
Bayangkan, tak ada makna-makna
dalam isyarat
bahkan kata-kata
tiada, ...
Lalu,
bagaimana hati menyampaikan rasa
Akan-kah,
jadi getar-getar
dan
gelepar sia-sia ?
Maka,
betapa angkuhnya diri,
jika tak bersyukur kepada-Nya
Tatapan mata yang diam
disertakan-Nya
aneka
makna-makna
(Hingga bisa ku-mengerti isyarat tatapan matamu, saat kau buka pintu rumah-mu untuk-ku)
Sungguh, seluruh alam semesta menyimpan makna-makna firman-Nya
Termasuk senyum-mu
sarat makna yang indah
(Meski kini telah berganti dengan yang aku tak mau mengerti, ... Mengapa dikau berubah ? Sedang kasih dan rinduku , masih yang dulu, ...)