Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Semesta Firman

Diperbarui: 2 Juni 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |   Semesta Firman

Soetiyastoko

Bayangkan, tak ada makna-makna
dalam isyarat
bahkan kata-kata
tiada, ...

Lalu,
bagaimana hati menyampaikan rasa

Akan-kah,
jadi getar-getar
dan
gelepar sia-sia ?

Maka,
betapa angkuhnya diri,
jika tak bersyukur kepada-Nya

Tatapan mata yang diam
disertakan-Nya
aneka
makna-makna

(Hingga bisa ku-mengerti isyarat tatapan matamu, saat kau buka pintu rumah-mu untuk-ku)

Sungguh, seluruh alam semesta menyimpan makna-makna firman-Nya

Termasuk senyum-mu
sarat makna yang indah

(Meski kini telah berganti dengan yang aku tak mau mengerti, ... Mengapa dikau berubah ? Sedang kasih dan rinduku , masih yang dulu, ...)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline