Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Selimut Rindu

Diperbarui: 29 Juli 2022   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Selimut Rindu

Soetiyastoko

Meski jauh,
kubentangkan
selimut rindu
berupa lembaran do'a
untuk-mu
duhai kekasih
dan
tiga kecil,
buah hati kita

Aku
akan hadir
dimimpi-mimpi-mu

Aku masih disemak belukar
merayap-selinap
bidik-kan
senjata,
ini tidak sekedar
keahlian dan pekerjaan-ku

Tapi,
tugas negara
dalam seragam,
harus
kutunai-kan
di langit cenderawasih

(Kekasih, jangan kau tunggu aku di depan markas, aku pasti pulang)

Bukan sekedar teriak

"Demi NKRI harga mati !"

dari atas truk berpelantang 12

yang di ikuti masa demonstran.

Ini beda, ...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline