Puisi | Duhai Dikau
Merekah bunga pagi
Elokan halaman rumah
Mekar indah berseri
Enggan menjamu sedih
Kemarau panjang bougenvil senyum
Menyapa gersang tanah retak
Untai-kan rasa syukur
Sejumlah burung
Erami telurnya
Menyongsong generasi
Pertanda kehidupan bergulir
Indahnya kasih sayang
Tak beda diantara kita
Enggan berjauhan
Nyanyikan mesra kelembutan
Arum semerbakan rasa
Kuasa Tuhan yang lekat-kan
Duhai Dikau, pinta kujulur
Ingin-ku Kau kabul
Engkau sumber segala-nya
Nikmat pahala keabadian
Termasuk siksa tak berkesudahan
Ombak segala rasa
Tanpa ijin-mu, tak akan ada.
***
Pagedangan, Jumat 22 April 2022, jelang ashar, hening gelap berawan pekat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H