Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Suara

Diperbarui: 22 Mei 2022   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Suara

Soetiyastoko

Ada yang kubisikan berulang-ulang,
kuharap didengar-Nya

Sedang yang ingin kudengar
di malam-malam kesendirianku,
adalah nafas-mu

Lirih-kah,
berirama-kah ?

(Dalam mimpi-mimpi-ku yang bertahun sepi, nafas-mu terhirup wangi. Coba redakan kangen-ku)


Dan
aku,
lagi-lagi terpaksa
denguskan
beban
kecewa

Saat bayangan-mu
senyum,
berbaju merah
dan
berkedip
sebelah mata
tanpa suara,
sedangkan pesona-mu tak henti menggelegar

(Duhai Pemilik kasih dan Pencipta rindu, kumohon pada-Mu, buatlah dia baik-baik saja di sana)

***

Pagedangan, di akhir Kamis 10 Maret 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline