Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Leburkan Diri

Diperbarui: 20 Mei 2022   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Leburkan Diri

Soetiyastoko

Ini saatnya bersenang-senang
beralun di derasnya air hujan
melewati apa saja
yang tak biasa dilalui

Ini saatnya bertelanjang dari rindu yang bertahun menjadi jubah nafasku

Ini saatnya biarkan mataku menyarungi dirimu, tanpa ragu merayu

Ini saatnya tak menepis tangan-mu yang tak ragu meraih lenganku

Ini saatnya rapatkan kelambu, lalu kenakan gelap malam, baju baru-ku pun kamu

Jika ada ciprat-ciprat desah, jangan pedulikan, biarkan basahi hitam tanpa cahaya,
hingga ledakan getar-getar bahana rasa

Dan
badai pun
reda
Ketika hasrat tuntas
leburkan diri
dalam
lelap
di selimut yang sama

(Berlindung dari dinginnya rindu yang pernah amat mencekam)

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline