Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Jalan Roda, Kelas 1-5

Diperbarui: 17 Februari 2022   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Jalan Roda, Kelas 1 - 5

Soetiyastoko

Memasuki kelas
sudah lengkap
dengan
keringat dan bau bemo

Remaja baru gede
berseragam es-em-a
terpaksa duduk
di bangku es-de

Ledakan jumlah murid
ditampung di sini
Kopi di meja guru tersaji
belum pasti siapa peneguknya

Teng-teng, pelek berkarat
itu di pukul, jam pertama dimulai
Pak guru mengayuh sepeda,
masih di jalan, lelah rupanya

Waktu belajar trigonometri
hampir habis,
papan tulis masih kosong
pelajar bengal bersiap berebut kopi

Teng-teng, bunyi jam kedua
kopi-pun berceceran
akibat rebutan

Penjual cakue dijendela,
menonton
murid penyeruput ampas kopi
Lalu rame-rame sikat gigi pakai cakue

(Pak Sinus-Cosinus datang,
"Maaf, anak-anak ban sepeda Bapak bocor" , lalu keluar lagi menuju ruang guru. Kosong)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline