Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Cekokkan Rasa Cinta

Diperbarui: 9 Februari 2022   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Cekokkan Rasa Cinta

Soetiyastoko

Aku tak tahu
siapa
yang cekokkan rasa ini
ke mulutku
tertelan-lah ia,
lalu menggumpal dihatiku

Siapa
yang harus kupersalahkan
jika akhirnya
rasa ini
tentang dirimu,
harus kuburu
tanpa lukai halus kulit
dan
lembut hatimu

Tapi
bagaimana ku-bisa tega
jepit hidungmu yang indah
agar
mulutmu ternganga
lalu
cekokkan rasa yang sama

dan

efek yang kutunggu,
kamu cintai-ku
setara
cintaku padamu.

Selama-lamanya
jadi kekasih,
penuh
bisik-bisik sayang
saling tatap mata, mesra
dan
anak-anak yang lahir kemudian.

***

BPA - Pagedangan, 23:07, Selasa 8 Februari 2022, setiap hari merdeka, memilih berasa tenang dan bahagia. Rasa tak boleh digadaikan dengan situasi di luar diri. Setiap waktu, alhamdulillah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline