Puisi | Dinding Batu
Soetiyastoko
Aku tak pernah mengerti,
tak pernah pudar
dan
makin tegas saja
simpul senyum
yang entah kenapa
begitu ku-sukaAku enggan menghitungnya
entah berapa kalender
telah
kuganti,
nyatanya
tak bisa kulupakanItu
tentang
kamuTerukir indah di dinding batu
Batu itu terjejalkan
di
bilik
rasa-kuAku
tak berani menerka-terka
apakah langit-mu,
beda dengan langit-kuyang
berselendang pelangiUjungnya,
merangkul pinggang-ku