Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Tak Kau Pedulikan

Diperbarui: 3 Februari 2022   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Tak Kau Pedulikan

Soetiyastoko

Rambu-rambu jalan
marka memanjang
tak terputus
dan
yang terputus-putus
atau
keduanya bersisian
memanjang, ...

Semua itu dibuat
untuk
keselamatan kalian
dengan mematuhi-nya

Namun justru kau langgar
lewati batas kecepatan
dan
Zig-zag, zig-zag, zig-zag
sesuka hatimu

Setir-mu oleng,
kau malah tertawa-tawa
Tetiba, ....

BLLAAAAR -BRRAAAAK !!!

Pembatas jalan, kau hantam,
kali ini mobilmu marah
berceceran merah-mu
kau
dijepitnya kuat-kuat.

"Kau
sudah
keterlaluan
tak layak diberi
toleransi".

(Itu kata mobilmu,  marahnya terus memuncak, tak mau jalan lagi. Terpaksa diseret !)

Aah, kau, ...
Jangankan yang cuma rambu
jalanan, ...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline