Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Diary | JNE, Terima Kasih Pencerahannya

Diperbarui: 27 Januari 2022   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary  |  JNE , Terima Kasih Pencerahannya

Soetiyastoko

Warung Padang sebelah kiri jalan, sebelum persimpangan rel kereta api itu, terbukti enak dan murah. Halaman parkirnya yang tak terlalu luas, selalu dipenuhi sepeda motor.

Pengunjung yang banyak, kata ayahku, indikator bahwa tempat makan itu enak dan murah. Sebuah rumus panduan sederhana , untuk memilih lokasi mengisi perut. Di tempat atau kota yang baru dikunjungi, belum pernah kuketahui.

Aku tak percaya rekomendasi atau ulasan tempat makan di internet. Setelah beberapa kali kucoba, hasilnya mengecewakan.

Pengunjung warung itu, silih berganti. Dari jacket dan helm yang disangkutkan di spion motor, bisa kutahu mereka sebagian besar ojeker online.

Ada tiga Blindvan dari ekpedisi yang berbeda, walau merk dan jenis mobilnya sama. Pintu sampingnya digeser,  memudahkan menaik-turunkan dus-dus paket.

Aku mau makan di situ juga, tapi bingung, mau parkir di mana. Perutku sudah bernyanyi sumbang, maklum dari pagi belum makan.

Rejeki anak soleh, akhirnya dapat juga tempat parkir. Pas di bawah pohon rindang.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline