Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Pekerja Domestik, Kemewahannya Orang Kaya

Diperbarui: 14 November 2021   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh Soetiyastoko

Mempekerjakan orang di sebuah keluarga, hingga kini dipandang sebagai penanda kesuksesan finansial. Sekaligus menaikan status sosial keluarga tersebut.

"Dia orang kaya, ...punya babu, punya pembantu, punya asisten rumah tangga". Adalah sekedar sebutan yang "dihaluskan" berganti baju. Maknanya sama.

Apalagi jika orang kaya itu, mampu mempekerjakan banyak orang untuk berbagai jenis urusan keluarga. Pekerjaan mencuci dan membereskan rumah satu orang. Memasak dan belanja, tersendiri. Ngurus dan jaga anak. Tukang kebun mengurusi taman. Adalagi, sopir dan pengurus hewan peliharaan.

Bila sudah sebanyak itu yang dipekerjakan sebuah keluarga. Tentu keluarga tersebut, pendapatannya sudah amat besar. Kaya raya.

Tidak ada yang salah dan sah-sah saja mempekerjakan orang, untuk tugas domestik. Syukur, bila  memberi gaji yang memadai, minimal sesuai standar upah minimum regional /UMR. Disamping memperhatikan maksimal jam kerja harian dan memberi waktu istirahat.

Termasuk hak untuk libur, seminggu minimal 1 hari.

Itu kondisi yang tidak berlebihan, ideal dan pantas.

Namun apakah kenyataannya  banyak majikan yang memperlakukan pembantu seperti itu, atau justru amat jarang ?

Pekerja domestik beruntung jika mendapatkan majikan punya rasa  empati dan memperlakukannya secara manusiawi. Termasuk tenggang rasa.

Majikan beruntung jika mendapatkan pembantu atau asisten rumah tangga yang pintar, rajin, jekatan, jujur, .... Mau dibayar murah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline