Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Masih Ada

Diperbarui: 5 November 2021   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adalah kawan malamku
sorot mata kucing,
kerlip kunang-kunang
lampu senter cap macan,
petromak sudah dimatikan

Adalah musik penghiburku
suara jangkrik dan kodok
Tak ada nyaring tiang listrik
disiksa peronda malam,
seperti di kota setengah kampung

Cangkul kuayunkan,
pindahkan aliran air
ke petak sawah berikutnya
giliran harus diatur
semua padi berhak minum

Tikus sawah tersambar
burung hantu,
yang luput
jadi buruan si meong
Cacing menunggu sisanya

Panen raya padi jawa
itu yang kuharap.
para juragan, pejabat negeri
tak bisa telan beras vietnam,
nasi pandan wangi kesukaannya

Dipanggul dari sawah ini
sedangkan
orang udik,
mereka sebut kami, begitu,
sudah lama tak menanaknya,
lupa rasanya bagaimana.

Aah !

Panen raya yang hebat,
lebih sering
hadirkan duka,
harga gabah melorot
Maka jangan tanya-sebab,
tubuh kurus dan legam.

Suara kelelawar
yang tak sedap
dan raung serigala
menarikan bulu kuduk
Syukur, masih ada nasi aking.
kami tak sempat bicara wabah.

Jalan Mangga Raya, BPA, sebagian jalannya hitam, beraspal, Senin, 27 September 2021

Soetiyastoko

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline