Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Perempuan Tua

Diperbarui: 6 November 2021   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan Tua

Soetiyastoko

Tumpukan harta
dan
luasnya tanah
itu
memang milik-mu
dari jerih payah-mu, yang dikabul
Allah.

Rumah megah
istanamu
itu memang punya-mu
termasuk deret mewah mobil-mu.
Jika yang kau pakai tiap hari
hanya satu di satu waktu
itu fitrahmu.

Betapa-pun hebat-banggamu
itu: hak-mu
tak langgar dan lecehkan orang
termasuk  jadikan pemulung
selalu terkagum-kagum
saat lintas depan taman-mu
tak temukan yang bisa dipulung.

Perempuan tua, tertatih-tatih
karung dipunggung
botol plastik, pecahan beling
adalah makannya hari itu
selalu bayangkan nikmat hidup-mu
itu, sudah cukup riangkan hatinya.
Sunggingkan senyum.

(terlebih ketika bisa membagi separuh isi bungkusan, untuk kucing liar-kudisan yang setia berkunjung di gubuk kardusnya)

Pagedangan, 22 Okt 2020
Pagi mentari ranum, tanpa nyanyian burung-burung .
Soetiyastoko




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline