Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Kalam

Diperbarui: 13 Oktober 2021   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Soetiyastoko

Interpretasi atas firman
adalah tugas
yang
tidak
kenal henti

Ketika firman
adalah petunjuk
sepanjang masa
maka
ditafsir dan dipahami
sesuai masanya

Meski tidak mudah
upaya dan usaha keras
dalam
memahami
pesan ilahi,
didudukan
pada nurani
dan
bisikan hati

Tidak boleh
semena-mena menafsir
kalam terhurufkan,
perlu
dirujuk
pada alam semesta,
karena
itu pun kalamNya jua

Namun demikian,
sehebat apapun manusia,
ia hanya bisa
sampai
pada derajat
pemahaman relatif
dan
tidak bisa
mencapai derajat absolut

Di samping itu,
kalam yang terekam
dalam  huruf-huruf,
ternyata
juga tidak dipahami sama, dari waktu
ke waktu.

Kalam senantiasa
dipahami
selaras dengan realitas
dan
kondisi yang berjalan
seiring
perubahan zaman

Dan
kau
harus belajar kalamNya
hingga jelang
liang kubur-mu,
untuk
bisa
merangkak lurus

Atau
tersandung
dan
berdebam,
terjerembab.

 
Suatu ketika senja di Sanggau,
Kalimantan Timur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline