Lihat ke Halaman Asli

Surya Rianto

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Asa Terakhir Ahsan dan Endo untuk Gigit Emas Olimpiade 2020

Diperbarui: 24 Desember 2019   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi, Sumber: Canva

Bicara Olimpiade 2020, Mohammad Ahsan dan Hiroyuki Endo menjadi dua pemain yang punya kesempatan kedua untuk bisa gigit emas itu kembali pada tahun depan. Kedua pemain bulu tangkis veteran dari masing-masing negara itu gagal dikalungkan emas pada Olimpiade 2016 Rio di tengah peforma puncaknya. 

Namun, bak tua-tua keladi, kedua pemain ini kembali bangkit jelang perhelatan Olimpiade pada 2020. Ahsan yang kembali rujuk dengan Hendra Setiawan mengamuk di All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF Tour Final, sedangkan Endo bersama Yuta Watanabe membuat ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bertekuk lutut. 

Ulasan lengkapnya disajikan di Suryarianto.id di mana kedua pemain ini punya peluang menjadi wakil kedua untuk ke Olimpiade dari masing-masing negaranya. 

The Daddies, julukan Hendra/Ahsan bakal jadi benteng gelar Indonesia kedua setelah Minions, julukan Kevin/Marcus, sedangkan Endo/Watanabe bisa jadi alternatif gelar untuk Jepang di tengah penurunan peforma ganda putra utamanya Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. 

Namun, kedua pemain ini perlu hati-hati juga, di tengah peforma yang menanjak, takutnya malah kehabisan bensin ketika Olimpiade 2020. Hal itu terjadi pada Hendra/Ahsan saat Olimpiade 2016. 

Sebelum lanjut bacanya, kamu juga bisa dengerin PODCAST bertema: Analisis Minions yang Selalu Kalah dari Endo/Watanabe Sepanjang 2019.

Setelah menjadi kampiun di Kejuaraan Dunia 2015 selaku tuan rumah dan menggondol BWF Super series final pada akhir 2015, peforma Hendra/Ahsan malah melorot saat Olimpiade. Seolah setiap pukulan, penempatan bola, dan penempatan posisi yang dilakukan pemain ini sudah bisa ditebak lawan-lawannya.

Klasemen sementara menuju Olimpiade Tokyo 2020 (medium.com)

Alhasil, The Daddies tidak mampu tembus babak gugur setelah kandas di babak grup. Tak berbeda, Endo yang saat itu masih berpasangan dengan Hayakawa juga tidak mampu bicara banyak. 

Mereka lebih beruntung dari The Daddies setelah bisa lolos ke babak grup, tetapi sayangnya pasangan ini malah kandas di tangan pasangan Inggris yang peringkatnya di bawah mereka. 

Lebih miris ternyata, Hayakawa mengalami cedera dan harus pensiun pada akhir 2016. Akhirnya, Endo pun dipertemukan dengan pemain muda berusia 19 tahun saat itu, yakni Yuta. 

Pasangan ini memang belum mampu membuktikan lewat gelar sepanjang berpasangan sejak 2016 sampai saat ini, tetapi pasangan ini mampu membuat pasangan papan atas dunia kewalahan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline