Ada sebuah fenomena menarik namun sangat tak simpatik dari dua kasus viral yang membetot perhatian publik seantero tanah air akhir - akhir ini.
Fenomena tersebut yakni sikap dari pejabat -pejabat publik di negeri ini yang seolah alergi dan antipati terhadap kritik yang dilayangkan oleh orang lain terhadap dirinya atau kebijakan yang diambilnya.
Fenomena sikap anti kritik yang ditunjukkan oleh para pejabat publik tersebut jelas terlihat dan terjadi pada dua kasus viral yang menimpa Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Dani Hamdani.
Gubernur Lampung Diduga Intimidasi Orang Tua Bima Tiktoker
Adalah tiktoker bernama Bima Yudho Saputro, seorang anak muda asal Provinsi Lampung yang tengah menempuh studi di negeri kangguru, Australia.
Bima viral dimedia sosial setelah melalui akun tiktok miliknya, @awxbimareborn dirinya mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung.
Salah satu hal yang dikritik oleh Bima adalah soal terbatasnya insfratruktur yang ada di Provinsi Lampung khususnya insfratruktur jalan yang telah bertahun-tahun rusak berat dibanyak wilayah Lampung namun tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Buntut dari kritikan Bima yang kemudian viral dimedia sosial tersebut, orang tua Bima diberitakan sampai dipanggil oleh Wakil Bupati Lampung Timur kerumah dinasnya yang kemudian diduga di intimidasi oleh Gubernur Lampung melalui sambungan telepon dan dinilai tidak mampu mendidik anaknya dengan baik.
Bahkan, Bima Yudho sendiri juga sempat dilaporkan ke polisi oleh seorang pengacara terkait konten kritik viralnya tersebut meskipun pada akhirnya laporan itu dihentikan oleh pihak kepolisian.