Lihat ke Halaman Asli

Sultoni

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Lapor Pak Gubernur, Kami Sudah Bosan dan Lelah Terjebak Macet!

Diperbarui: 7 Februari 2023   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis terjebak macet dijalan lintas Muara Bulian - Tembesi, Jambi pada Minggu (5/02/2023). Foto : dokpri 

Lapor pak Gubernur, hari ini saya dan keluarga untuk entah yang keberapa kalinya kembali terjebak macet dijalan nasional lintas Muara Bulian-Tembesi Kabupaten Batanghari, Jambi.

Kalau biasanya Mersam-Muara Bulian bisa kami tempuh hanya dalam waktu sekitar satu jam, hari ini kami harus melaluinya selama tiga jam perjalanan pak. Jam tiga otewe dari Bulian, jam 6 baru sampai di Mersam. Emosi dan capek saya pak, meskipun kata kawan-kawan saya, itu sudah termasuk lumayan cepat.

Dari bulian ke tembesi kami sudah terjebak macet mulai dari Desa Tenam hingga ke Pom Bensin Pal 5 Muara Tembesi.

Pengamatan saya, macet yang saya alami hari ini disebabkan oleh volume kendaraan yang tinggi khususnya angkutan batu bara kosong serta kondisi jalan yang sudah banyak berlubang tepatnya didaerah Desa Tenam, disekitar jembatan timbang Muara Tembesi dan didepan SDN Sukaramai Muara Tembesi.

Bukan hanya saya dan keluarga, hari ini mungkin ada ribuan orang lainnya warga Kabupaten Batanghari maupun warga dari daerah lain yang ikut berdesak-desakan terjebat macet karena kebetulan melintas dijalan lintas Muara Bulian-Tembesi-Mersam ini pak.

Kronologis Kejadian

Hari ini saya dan keluarga diajak oleh salah seorang tetangga untuk mengantarkan anak laki-lakinya yang akan menikah dengan seorang wanita pujaan hatinya di daerah Desa Mekar Sari Ness, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Sang empunya tuan rumah sudah berpesan kepada seluruh rombongan pengantar pengantin yang berjumlah sekitar tujuh mobil untuk berkumpul dirumahnya jam 6 pagi, alasanya apalagi kalau bukan mengantisipasi seandainya terjadi kemacetan di jalan. 

Menurut si tuan rumah acara akad nikah akan dilaksanakan tepat pukul 9 pagi. Jadi, agar tidak terlambat tiba dilokasi acara akad nikah maka kami harus berangkat lebih awal dengan estimasi waktu tiga kali lipat dari waktu normal.

Jika dalam kondisi normal, sebenarnya jarak antara rumah kami yakni di daerah Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam ke daerah tujuan bisa ditempuh hanya dalam waktu paling lama satu sampai satu setengah jam perjalanan, namun karena situasi sedang tidak normal akibat seringnya tejadi kemacetan dijalan dan kondisi jalan yang rusak kamipun harus berangkat pagi-pagi buta agar bisa sampai dilokasi tepat pada waktunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline