"Jika dihubungkan dengan pemilih milenial dan generasi Z yang jumlahnya diperkirakan mencapai 60 % dari total jumlah pemilih pada pilpres 2024, sangat menarik dan patut kita tunggu siapa nama capres cawapres yang bakal diusung dan diumumkan oleh PDI-P."
Menurut beberapa pengamat politik dan lembaga survey, diperkirakan pemilih pada pemilu 2024 mendatang akan didominasi oleh pemilih yang berasal dari generasi milenial dan generasi Z. Jika pada pemilu 2019 yang lalu jumlah pemilih milenial dan generasi Z ada dikisaran 37 sampai dengan 40 persen, maka ditahun 2024 mendatang pemilih milenial dan generasi Z diperkirakan bertambah menjadi hampir 60 persen dari total pemilih.
Itu berarti, pemilih dari golongan generasi milenial dan generasi Z akan mendominasi pada pemilu 2024 mendatang.
Pemilih yang termasuk kedalam kategori milenial dan generasi Z adalah jenis pemilih yang berada dikisaran umur 17 sampai dengan 39 tahun pada saat pemilu dilaksanakan.
Berkaca pada fakta diatas, seluruh partai politik ataupun gabungan partai politik yang akan mengajukan capres cawapres pada pemilu 2024 mendatang harus benar - benar menghitung dan memastikan bahwa capres cawapres yang mereka usung adalah capres cawapres yang menjadi idola mayoritas pemilih milenial dan generasi Z. Sebab, dengan jumlah pemilih yang hampir mencapai angka 60 persen dari total jumlah pemilih yang ada, suara generasi milenial dan generasi Z akan sangat berpengaruh dan menentukan.
Tidak terkecuali bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sebagai satu-satunya parpol yang bisa mencalonkan capres cawapres nya sendiri karena telah memenuhi ambang batas presidential threshold 20 persen, maka penentuan capres cawapres yang nanti akan ditetapkan oleh ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri sangat menarik untuk kita tunggu.
Meskipun belum diumumkan, setidaknya ada dua nama kader PDI-P yang akhir - akhir ini sering disebut- sebut punya peluang menjadi capres, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Dari kalangan internal PDI-P nama Puan Maharani santer disebut memiliki kans kuat untuk dimajukan sebagai capres dari PDI-P. Posisinya sebagai putri mahkota PDI-P yang sekaligus menjabat ketua DPR-RI menjadi alasannya. Namun sayangnya elektabilitas Puan Maharani selalu bertengger dipapan bawah dalam berbagai survey yang dirilis oleh lembaga survey.
Sebaliknya, walaupun tidak pernah disebut - sebut oleh internal PDI-P akan dimajukan sebagai capres, nama dan elektabilitas Ganjar Pranowo justru moncer diberbagai hasil survey. Nama Ganjar selalu masuk dalam jajaran tiga besar capres favorit pilihan warga yang dirilis oleh berbagai lembaga survey.
Jika dua nama capres PDI-P diatas disandingkan secara head to head dan dihubungkan dengan pemilih milenial dan generasi Z, maka harus diakui Ganjar Pranowo punya kans yang lebih besar untuk menangkan pilpres jika dibandingkan dengan nama Puan Maharani.