Lihat ke Halaman Asli

Partai Politik Punya Cerita

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harus diakui bahwa Pemilu kali ini menghadirkan banyak kejutan. Setiap partai menghadirkan kejutan tersendiri. Ada yang tersenyum sumringah, tetapi ada juga yang kecewa. Saya mencoba merangkum "kejutan-kejutan" itu dari setiap partai. Persentase suara yang saya cantumkan dalam tulisan saya ini didasarkan pada hasil Quick Count (QC) Kompas.

Partai Nasional Demokrat (NasDem)

Partai politik yang diketuai oleh Surya Paloh ini mengawali debutnya dengan manis. Ini adalah kejutan yang pertama. Berdasarkan hasil QC, parpol bernomor urut 1 ini memperoleh suara nasional pada angka 6.7%. Sebagai partai baru, perolehan ini cukup realistis.

Harus diakui bahwa NasDem memiliki logistik dan dukungan dana yang cukup besar. Afiliasi media yang dimilikinya menjadi factor penentu lain atas hasil yang didapat oleh parpol yang berdiri tanggal 26 Juli 2011 ini. Partai yang mengusung tagline Restorasi Indonesia ini sukses menggeser eksistensi beberapa partai yang telah lama terbentuk seperti Hanura (5.1%), PBB (1.5%) dan PKPI (0.94%).

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Ini adalah kejutan ke-2, mungkin pula menjadi salah satu kejutan besar, dalam pemilu kali ini. PKB, dengan segala taktik dan strategi yang dimilikinya, berhasil menggeser dominasi PKS sebagai partai berbasis umat Islam terbesar di Indonesia. PKB berhasil menarik perhatian sebanyak 9.15% dari total pemilih untuk mencoblosnya. Persentasi ini naik sekitar 2 kali lipat jika dibandingkan dengan hasil pemilu 2009 lalu yakni sebesar 4.94%.

Partai besutan Muhaimin Iskandar  ini, menurut beberapa pengamat, berhasil "mengembalikan" suara NU di Jawa Timur. Inilah yang menjadi salah satu kesuksesan partai bernomor urut 2 ini. Keberhasilan ini dipicu oleh isu pencapresan yang digadang-gadang oleh PKB dengan memunculkan nama-nama seperti Mahfud MD, Rhoma Irama dan Jusuf Kalla. Harus diakui bahwa ke-3 nama ini memiliki efek yang cukup menarik bagi para pemilih. Belum lagi bergabungnya bos Lion Air, Rusdi Kirana, praktis menambah pundi-pundi logistik partai ini sehingga benar-benar siap tempur. Faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah keterlibatan beberapa artis yang memang diharapkan mampu menjadi penarik minat pemilih.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Jika ada parpol yang sanggup menunjukkan daya tahan yang sangat kuat dalam menghadapi badai, maka harus diakui bahwa PKS adalah partainya. Kurang lebih setahun yang lalu, PKS ditimpa bencana terkait isu korupsi. Presiden partai saat itu, LHI, harus berurusan dengan KPK atas dugaan suap impor daging sapi. Sejak saat itu, partai bernomor urut 3 ini diprediksi oleh banyak survey akan menjadi pesakitan di pemilu 2014. Bukan itu saja, beberapa isu, semisal poligami, juga dinilai sebagai faktor penenggelam parpol yang satu ini. Banyak pengamat yang memprediksi bahwa PKS tidak akan lolos ambang batas Parliamentary Treshold (PT) 3.5%.

Namun, pimpinan dan kader PKS membuktikan bahwa prediksi yang dirilis oleh survey-survei dan para pengamat itu adalah salah. Melalui QC, PKS mendapatkan angka 7.01%. Angka ini relative tidak mengalami penurunan berarti dari pemilu 2009 lalu dimana PKS berhasil mengumpulkan 7.8% suara. Ini adalah kejutan selanjutnya dari perhelatan pemilu kali ini. Saya harus angkat topi atas militansi para pimpinan dan kader PKS yang ternyata mampu membalikkan prediksi banyak pihak. Terkhusus sang Presiden, Anis Matta, saya kagum dengan sistem manajerial yang ia lakukan pasca kasus LHI. Damage control system yang dilakukannya terbukti berhasil mempertahankan eksistensi PKS.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline