Lihat ke Halaman Asli

Harga BBM Naik, Jokowi Ingin Maju di Pilpres 2019

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu hal yang selalu menjadi pertanyaan di benak saya terkait dengan kebijakan Jokowi untuk menaikkan harga BBM adalah “Mengapa kebijakan ini dilakukan pada saat masa pemerintahannya baru berumur sebulan?”

Langsung saja.

Jokowi sudah berencana untuk maju lagi pada pilpres tahun 2019. Itu prediksi saya. Mengapa? Bukankah itu masih lama? Bukankah dia belum genap sebulan memerintah?

Dalam politik tidak ada yang terasa panjang. Semuanya perlu dipetakan dan direncanakan sejak jauh-jauh hari. Perencanaan 5 – 10 tahun ke depan adalah jangka waktu yang pendek dalam dunia politik.

Nah, Jokowi, menurut saya, memang sudah berencana untuk memerintah Indonesia 2 periode. Hal ini justru terjawab saat sang presiden mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM. Kebijakan ini diambil justru saat harga minyak dunia sedang turun. Walhasil, policy ini memantik banyak sekali reaksi kontra. Jokowi dianggap tidak pro rakyat.

Bagi saya, langkah yang diambil oleh Jokowi ini sudah benar JIKA dia berencana untuk maju di pilpres 2019. Tipikal bangsa Indonesia yang pelupa menjadi jawabannya. Kebijakan yang sangat tidak populer di masa awal pemerintahannya pasti tidak akan ada gaungnya lagi 5 tahun mendatang saat pertarungan di pilpres dimulai lagi.

Dengan menaikkan harga BBM sekarang (pada saat harga minyak dunia turun) itu juga berarti bahwa Jokowi sedang melakukan antisipasi terhadap kenaikan minyak dunia yang mungkin akan terjadi beberapa waktu ke depan. Akan menjadi dilematis jika Jokowi baru mau menaikkan harga BBM saat harga minyak dunia ikut naik. Katakanlah, harga minyak dunia naik lagi 2 – 3 tahun ke depan. Jika pada saat itu Jokowi baru mau menaikkan harga BBM, maka itu berarti waktu yang tersisa untuk “membersihkan” ingatan bangsa Indonesia tentang kebijakan ini relatif lebih pendek. Sebagai politisi, maka jangka waktu ini pasti sudah diperhitungkan. Dua tahun menuju pilpres adalah waktu yang pendek untuk segera merancang strategi. Apalagi jika waktunya cuma setahun.

Karenanya, dengan menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia turun di masa awal pemerintahannya, itu membuat Jokowi tenang-tenang saja jika suatu saat (setahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun ke depan) harga minyak dunia naik lagi. Jika itu terjadi, maka Jokowi tidak perlu lagi menaikkan harga BBM kan? Popularitas aman. Hehe.

Ini hanya prediksi.

Salam BBM.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline