Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Belajar dari Gaya Hidup Bintang Forbes

Diperbarui: 27 Mei 2020   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Getty Images

Ada salah satu nama orang terkaya di dunia itu punya prinsip istimewa. Bagi dia, sepanjang sesuatu masih layak dipakai, meskipun ia gampang saja membeli yang baru, namun ia memilih tetap menggunakan itu saja. 

Warren Buffett, nama orang tersebut. Per 2020 mencatat kekayaan mencapai 68,7 miliar dolar AS. Jika dirupiahkan dengan kurs terkini, setara Rp 1.000 triliun. 

Dia menjadi salah satu orang terkaya yang acap dibincangkan. Buat apa? Tentu saja agar menjadi ilham buat siapa saja, agar bisa membangun mental yang tepat. 

Majalah Forbes menjadi salah satu majalah yang paling rajin menulis dan meneliti seputar orang-orang kaya di dunia. Tentu saja, nama Buffett menjadi salah satu nama yang acap masuk ke dalam daftar papan atas di peringkat orang terkaya dunia versi Forbes. 

Beberapa kali Buffett menjadi cover majalah yang kerap menjadi referensi pebisnis kelas dunia itu. Terkini, ia ditempatkan di peringkat ketiga terkaya dunia versi Forbes. 

Namun dalam hal ketegasan dalam urusan uang, ia tidak main-main. 

Salah satunya dalam urusan memilah mana keinginan dan mana kebutuhan, ia masih gigih dengan prinsip; menggunakan uang secukupnya untuk kebutuhan, dan enggan sembarangan mengikuti keinginan. 

Salah satu buktinya, mobil yang ia gunakan sendiri. Kalaupun ingin membeli mobil seri terbaru, terbaik, dan termahal, bukan perkara sulit baginya. 

Namun yang ia lakukan, tetap merawat mobil yang ia beli 10 tahun lalu, dan setia mengandalkan mobil tersebut untuk membawanya ke mana-mana.

Urusan gadget, ia baru menggunakan gadget sekelas iPhone baru tahun ini, saat ia sudah berusia 89 tahun. Sebelumnya, cuma HP lipat merek Samsung. Padahal ia sendiri juga pemilik 5,6% saham Apple dengan nilai lebih dari 70 miliar dolar AS.

Lagi-lagi soal mental. Ia menolak semena-mena dalam hal uang--bedakan dengan pelit atau medit. Baginya, kaya raya bukan berarti boleh sembarangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline