Di antara partai politik yang pernah berperan sebagai oposisi, manakah partai terbaik dalam menjalankan peran mereka sebagai oposisi?
Catatan ini sebelumnya memang juga saya tayangkan di salah satu situs lainnya. Mempertimbangkan bahwa pesan dari artikel ini punya potensi memberikan percikan api inspirasi lebih luas, jadi saya tayangkan juga lagi di sini.
Balik ke pertanyaan tadi. Pertanyaan itu bisa jadi akan berujung jawaban relatif. Namun jika merujuk ke catatan sejarah, Partai Demokrasi Indonesia yang kini dikenal dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saya pikir menjadi partai yang memang pantas disebut sebagai pemeran oposisi terbaik.
Kenapa begitu?
Alasan paling dekat karena merekalah yang paling lama berperan sebagai oposisi. Selain itu, mereka juga yang pernah berdarah-darah dalam menjalankan peran sebagai oposisi.
Bahkan jika membandingkan dengan oposisi sekarang, tega tidak tega, dapat dikatakan bahwa oposisi hari ini hanyalah sederet partai dengan sederet tokoh yang lebih cocok jadi pemeran sinetron haru biru dan penuh tangisan. Ringkasnya, lebih tepat jadi pemeran sinetron air mata, daripada berkiprah di dunia politik.
Soal ini bisa ditanyakan langsung kepada Megawati Soekarnoputri sebagai otak PDIP, atau Hasto Kristiyanto yang kini menjadi Sekretaris Jenderal partai tersebut.
Jika tidak, tanyakanlah kepada mereka yang hari ini berstatus sebagai kader PDIP, atau jika sempat tanyakan kepada siapa saja yang pernah menghabiskan waktu lama di partai tersebut.
Atau, kalau ingin merujuk buku, maka buku seperti "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" yang rilis pada 2015.
Di buku itu ada banyak pandangan dan catatan tentang bagaimana perjalanan seorang perempuan dalam memimpin sebuah partai, yang harus berada di seberang Pemerintahan Soeharto yang terkenal bertangan besi. Bukan catatan "kalangan sendiri" seperti kegemaran beberapa partai lain. Buku tersebut adalah catatan
dari para wartawan yang umumnya tidak berstatus sebagai kader partai tersebut.