Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Musik Menghadap Laut, Slank Kirim Pesan dari Bali

Diperbarui: 30 Oktober 2018   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Slank unjuk dukungan untuk menjaga lautan di OOC 2018 di Bali - Gbr: Humas KKP

Nama Slank memang takkan pernah lekang dari benak para pecinta musik. Meskipun mereka tak lagi bisa dibilang muda, namun musik-musik yang mereka lahirkan, masih menjadi sesuatu yang ditunggu para penggemar mereka.

Pengaruh mereka hingga kini pun terbilang sangat besar. Slankers--sebutan untuk penggemar Slank--masih terdapat di mana-mana. Dengan lirik-lirik lagu mereka, grup musik yang sudah berdiri sejak 26 Desember 1983 ini, mampu menanamkan pesan yang kuat di benak para para Slankers. 

Tidak hanya di atas panggung, namun di luar panggung pun, ketika mereka menggagas berbagai kegiatan sosial, animo para penggemar mereka pun tidak mengendur.

Sebut saja saat mereka melihat adanya riak-riak yang menjurus perpecahan, pada tahun lalu mereka sempat melakukan kegiatan kunjungan ke berbagai pesantren. Bahkan, mereka juga melakukan bakti sosial dengan membagi-bagi Alquran ke pesantren-pesantren yang mereka datangi.

Seperti juga komunitasnya, tampaknya sangat terpengaruh ke mana arah gerakan Slank dan mereka sebagai Slankers mengikuti. Setidaknya itu tercium juga dari komentar salah satu fans Slank, Adrianus Kia Beda dari Slank Fans Club Adonara (SFCA). 

Menurut fans Slank tersebut, menjadi fans grup musik ini tidak sekadar hanya menikmati karya-karya Slank. "Kami memaknai ajaran Slank tersebut dengan memberikan amal kepada orang-orang yang membutuhkan," kata Adrianus, melansir pos-kupang.com. Cukup menunjukkan bagaimana pengaruh Slank terhadap para penggemar mereka.

Tampaknya ini juga yang sangat dipahami penyelenggara acara Our Ocean Conference alias OOC 2018, yang masih berlangsung hari ini di Bali. Tak pelak, dari para undangan, Slank menjadi salah satu yang dinobatkan untuk tampil di acara bergengsi internasional tersebut.

Apalagi Slank memang telah menjadi layaknya jembatan yang menghubungkan dunia musik dengan lintas-generasi. Sementara acara di hari pertama OOC di Bali memang mengangkat tema Towards Sustainable Fisheries in Indonesia: Implementation of Indonesia Fisheries Management Councils and Commitment to Support FMC 715. 

Tema diskusi di hari pertama OOC tersebut memang mengarah pada bagaimana memastikan agar laut terjaga agar kalangan muda dan generasi mendatang pun tak hanya diwarisi sampah atau laut yang rusak. 

Konser Slank kali ini memang mengangkat tema yang berhubungan dengan kelautan, bertajuk "Musik Menghadap Laut", terlebih konser ini sendiri merupakan rangkaian dari acara OOC 2018 sendiri yang memang mengangkat seputar isu-isu kelautan.

Dalam diskusi tersebut,membahas bagaimana supaya Indonesia dan negara-negara lain di dunia bisa memastikan ketersediaan ikan hingga lintas-generasi di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline