Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Klarifikasi Mr Bean Usai Dijadikan Alat Penipuan Publik

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13393190891625994394

Akhirnya terbukti sudah, film yang diprakarsai KK Dheraj bertajuk Mr Bean Kesurupan Depe, tidak lebih sebagai pembohongan publik. Nama Mr Bean dibawa-bawa Dheraj, hampir dipastikan karena berharap dengan kualitas film seadanya tapi bisa meraup keuntungan besar. Tetapi, syukurnya, niat culas produser dimaksud lekas diketahui publik.

Per hari ini, di beberapa media, produser berdarah India itu masih mencoba mencari kilah. Kesan yang coba ia munculkan, persoalan itu bukan penipuan, toh memang ia tidak membawa nama Rowan Atkinson. Memang, di sana ia hanya cantumkan nama Mr Bean saja. Tapi, jutaan penduduk dunia itu tahu, ketika menyebut Mr Bean, dengan sendirinya menunjuk ke Rowan Atkinson yang menjadi pemeran tokoh jenaka itu.

Sayangnya, alih-alih minta maaf pada publik yang dikibuli, Dheraj masih mencoba mencari dalih. Ia sepertinya berharap besar dengan dalih itu, ia bisa membuat publik mengangguk. Ia lupa, hari ini masyarakat umumnya sudah membuka mata. Mereka tidak mentah-mentah menerima begitu saja, apalagi sekadar sebuah dalih.

Saya kira, pilihan sikap Dheraj demikian sangat tidak terpuji. Hal itu kian menegaskan kualitas dirinya di tengah kancah perfilman Indonesia. Orang bisa saja berasumsi, wajar jika dengan kualitas kepribadian demikian, hanya bisa hadirkan film-film yang sama tidak berkualitas dengan dirinya. Tentu saja, asumsi seperti ini mengarah ke personalnya. Meski demikian itu jelas tidak baik, apa boleh buat, toh publik pun tersakiti dengan mental culas yang ia munculkan.

Jadi teringat beberapa waktu lalu, saat saya datang ke salah satu bioskop di alun-alun Bandung. Di sana bahkan dipajang satu boneka yang mirip persis dengan Mr Bean. Boneka dimaksud bahkan dilengkapi dengan aksesories pocong. Sayangnya saya tidak memotret itu.

Ketika itu, beberapa anak kecil yang dibawa ibunya ke bioskop tersebut menjerit histeris ketakutan. Betapa, ini mencerminkan brand yang dicoba bangun oleh KK Dheraj bisa dikatakan sangat berlebihan. Syukurnya, kebohongan itu memang seperti air yang dangkal, apa yang tersembunyi di baliknya dengan mudah diketahui. Sekarang, tidak hanya Dheraj, tapi Dewi Perssik pun, sebenarnya sedang melakukan 'bunuh diri'.

Masuk akal, toh. Mereka sudah mengibuli demikian banyak masyarakat. Tentu saja sikap demikian akan berbenturan dengan hukum timbal balik yang memang sudah ada secara natural. Bukan tidak mungkin, jika mereka tidak melakukan permintaan maaf pada publik, kelak tidak ada lagi film produk mereka akan disentuh masyarakat. Sedang mereka, sudah terlanjur menjadikan dunia film sebagai "periuk nasi".

Hari ini, lewat dunia maya, di Facebook, tepat di Fanpage Mr Bean, tidak kurang dari 5400 masyarakat Indonesia  memprotes keculasan Dheraj dan Perssik. 1130 di antaranya lengkap dengan komentar yang umumnya berisikan ketidaksetujuan pada sikap Dheraj melakukan penipuan demikian. Bahkan beberapa menjurus ke rasis, mendiskreditkan India sebagai bangsa. Tentu karena Dheraj sendiri berdarah India.

Akibat ulah Dheraj demikian, tak pelak ia pun sudah berdosa pada masyarakat India yang notabene sebagai moyangnya sendiri. Semoga saja, film Indonesia tidak sampai dihancurkan oleh kalangan sendiri yang menyebut dirinya sebagai insan film nasional. (FOLLOW: @zoelfick) | Gambar: Fanpage Mr Bean.

ALSO PUBLISHED IN: PROTAGONI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline