Selama hampir 3 tahun berkecimpung sebagai penulis blog di Kompasiana, saya temukan banyak sekali fenomena menarik. Beberapa fenomena itu adalah munculnya blogger-blogger istimewa seperti Erick Gafar, Winda Krisnadefa, Herman Hasyim, Julianto Simanjuntak, dan sekian nama lainnya. Tak sedikit muncul blogger yang terhenti hanya menjadi orang yang ingin diistimewakan.
Saya klasifikasi blogger istimewa dengan blogger yang ingin diistimewakan, karena alasan, kalangan yang pertama lebih kedepankan misi baik dengan cara-cara baik. Sedang yang kedua, membawa misi yang kurang jelas baik tidaknya, namun melakukan cara yang jelas-jelas tidak baik.
Melihat kalangan blogger yang pertama, mereka yang membawa misi baik dan melakukan cara-cara yang baik; cenderung lebih mendapat tempat di kalangan pembaca dan kalangan sesama blogger. Kendati, mereka tidak terlalu menonjolkan obsesinya.
Dari mereka yang saya istilahkan dengan kalangan blogger istimewa ini, saya dapati beberapa filosofi yang saya tarik secara implisit dari tindakan mereka dalam melakukan kegiatan blogging:
1. Confident.
Mereka cukup percaya diri, dan mereka sangat yakin dengan kemampuan yang ada pada diri mereka. Keyakinan yang keluar dari kepercayaan diri tersebut membuat mereka benar-benar bermain dalam lingkaran filosofistik; apa yang terbaik yang bisa saya beri?
Dari sana, tak heran jika yang mereka keluarkan dalam tulisan-tulisannya, nyaris selalu ada yang menarik untuk mereka hadirkan. Konsekuensi positifnya, mereka memiliki 'pasar' tersendiri. Tulisan mereka cenderung dicari, syahdan meski mereka tidak harus melempar link kemana-mana, dan bahkan tidak berkoar-koar,"gue sudah menulis ini, lho".
2. Care.
Kepedulian mereka apa yang menjadi "need" atawa kebutuhan dari blogwalker dan pembaca. Itu yang mereka bidik dan itu pula menjadi titik yang mereka pertahankan. Artinya, mereka dengan bijak dan cukup apik bermain di lingkaran:
keinginan pembaca-> keinginan penulis-> tulisan.
Ada pembauran cukup bijak dalam melihat keinginan pembaca dan keinginan dirinya sebagai penulis, diolah sedemikian rupa dan kemudian dijadikan tulisan. Efek positif dari yang mereka lakukan adalah terhindari dari hal-hal yang memicu kebosanan pembaca.