Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Mendirikan (lagi) PKI

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_199959" align="alignleft" width="300" caption="Lambang baru PKI (Gbr: Google Images)"][/caption] Menyimak permasalahan yang kian ruwet di Indonesia. Dengan masalah sosial yang seperti tidak menemui titik akhir, mendirikan kembali PKI memang menjadi sebuah solusi tepat. Memang tidak mudah mengajak sesuatu yang kadung dicurigai orang. Apalagi perjuangan untuk itu memang berat. Harus sering melupakan tempat tidur, dan bagi yang sudah beristri harus siap-siap melihat wajahnya merengut karena suami lebih memilih selingkuh dengan komputer. Sebab, PKI yang dimaksudkan memang tidak mengizinkan siapapun untuk tidur. Mengutip Kang Eli Rusli, sepertinya memang Partai Kalong Indonesia tidak sekadar gagasan guyon, karena diakui atau tidak, menjadi 'kalong' atau tidak tidur malam sering menjadi saat tepat untuk menghujani pikiran dengan inspirasi bernas. Menyiram Kompasiana dengan tulisan-tulisan bernas, berisi, mencerahkan dengan kesediaan melupakan keinginan untuk tidur, dalam jangka panjang saya yakini akan semakin menaikkan gengsi semua Kompasianer. Hal ini pernah juga saya bicarakan dengan Pakar Guyon Kompas, Srondol M.G, Gy.D, (titel untuk Master Guyon dan Doktor Guyon), bahwa guyon tidak menarik lagi kalau hanya sekadar untuk mengundang tawa dan tidak memberi dampak apa-apa. Apalagi dalam kaitannya dengan proses Revolusi yang teramat mendesak, REVOLUSI DIRI. Lagi pula, hening dan bening malam--kecuali sesekali hujan--akan sangat membantu untuk siapa saja yang menulis untuk bisa arahkan tulisannya menjadi lebih baik, berisi dan menggugah. Dan hati, akan lebih terang saat malam, karena menyimak kembali bahwa hati yang bersih bisa menjadi lampu ketika gelap datang. Di sana, siapa saja bisa lebih terbuka hati melihat sekeliling, dari masalah negara, kondisi sosial, ekonomi dan sebagainya. Masalah yang bisa disentil sambil berguyon, dalam arti, kalau menciptakan humor, tetapi tetap bisa diarahkan untuk sebentuk parodi, bahkan tidak melulu tertawakan pemerintah namun juga diri sendiri. Untuk itu, ingin menulis dengan jernih, dan mata batin bisa lebih terang menangkap hikmah, sediakan saat malam, atau ketika fajar datang. Inilah, yang menjadi sasaran PKI atawa Partai Kalong Indonesia: Menangkap Hikmah saat Malam Datang. Saya cari siapa yang bersedia jadi Ketua Umum PKI ini ------------ Terinspirasi dari komentar-komentar di tulisan Mukti Ali




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline