Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Hikayat Lobang

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_93617" align="alignleft" width="300" caption="ada kemiripan seluruh makhluk pada pola nol (Gbr: Google)"][/caption] Ada angka yang sudah tidak diketahui lagi musti dituliskan dimana. Untuk jumlah perempuan yang pernah merintih, untuk bayi yang pernah menjerit, serta lelaki yang mengerang saat terjepit.

o0o

Di sana, sebuah pelajaran bermula. Ketinggian diciptakan Tuhan dari kerendahan. Kebesaran diciptakan Tuhan dari hal-hal kecil. Kenikmatan diberikan Tuhan dari hal-hal sederhana. Kudengar, lobang menuju syorga berada di sebelah toilet.

o0o

Begitu juga halnya, dari sana Tuhan ajarkan kewaspadaan untuk semua kemungkinan yang selalu mungkin. Mungkin baik. Mungkin buruk bahkan mungkin mati. Persis saat kita sudah tidak lagi mau mengerti. Menjelang kita sudah lebih separuh menanggalkan harga diri.

o0o

Belum ada kabar tentang jumlah lobang yang pernah menganga. Sampai yang sama sekali tidak pernah tersumbat. Selain cerita orang-orang yang sedang mengerang entah karena apa. Dalam jumlah yang belum terhitung atau memang belum pernah diperhitungkan sebagai bagian ilmu matematika, sampai semua lobang itu hilang saja begitu rupa. Seakan tidak ada cerita apa-apa yang pernah dilahirkannya bersama sekian ratus bulir keringat. Pori-pori, anus, kelamin, mulut. Tuhan mengajarkan cinta dengan angka nol




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline