Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Alat dan Hikayat Orang Kampung

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam bincang-bincang politik di televisi. Di artikel-artikel dengan topik yang sama di majalah dan koran. Serta buku-buku politik. Istilah alat, ralat, memperalat sering dijadikan bahan.

Alat bagi sebagian orang cenderung melihat sebagai sesuatu yang terbuat dari material "non hayati" saja. Acap terbayang cangkul, parang, pisau, dan sebagainya (saya memilih jenis alat tersebut karena memang saya sendiri orang kampung).

Memang ada apa dengan alat? Ternyata saat merujuk pada berbagai referensi tentang sejarah peradaban manusia, persoalan alat sering menjadi bagian bahasan juga. Karena memang alat memberi pengaruh besar sekaligus sering dijadikan indikator tingkat kemajuan peradaban.

Konsep Berbeda

Iya, terdapat konsep yang berbeda saat melihat soal "alat" dari sudut pandang diluar pola "orang kampung" seperti saya. Alat itu tidak melulu hanya cangkul, parang dan sejenisnya. Manusia juga bisa menjadi alat.

a. Besar-Kecil

Yang merasa besar, kebesaran atau apapun sering menjadikan yang kecil sebagai sasaran alat-memperalat--kadang-kadang tidak ada upaya meralat dengan permintaan maaf karena dipandang memalukan.

b. Kaya-Miskin

Sebuah kemungkinan yang umum terjadi, orang-orang miskin sering harus lebih mendengar yang lebih kaya. Keuntungan besar untuk Si Kaya, dengan efek manfaat kecil untuk Si Miskin. Apakah itu kesalahan Si Kaya? Atau justru kesalahan Si Miskin? Tidak penting mencari yang salah. Setidaknya, kita tidak menjadi bagian dari kedua tipe itu. Baik menjadi korban maupun dikorbankan. Tetapi kita lurus sajalah.

c. Tua-Muda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline