Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

I'm Hacker...!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

“Untuk mengikuti jalan, pandanglah sang ahli, ikuti sang ahli, berjalan bersama sang ahli, kenali sang ahli, jadilah sang ahli ” Kenal dengan Xiao Tian? Dia seorang jenderal (dengan  tanda kutip). Usianya baru menjelang 21 tahun. Penampilannya yang anggun, bersih dan cantik. Siapa nyana, dia seorang 'hacker' (sumber: Vivanews). Sedikit mengulas Vivanews, kok menyebut Xiao Tian sebagai Hacker jika imbas yang terjadi adalah hengkangnya 'prajurit' Google dari China? sampai seorang David Drummond, Senior Vice President, Corporate Development and Chief Legal Officer Google menyebutkan, pihaknya mendapati adanya ‘serangan yang sangat canggih’ yang berasal dari China terhadap infrastuktur Google. “Serangan-serangan ini membuat kami memutuskan untuk meninjau kelayakan operasi bisnis kami di China,” Keluhnya. Memang dari beberapa sumber disebutkan China memiliki stock hacker yang wanita saja mencapai 2.200 orang hacker wanita. Ilustrasi di atas menunjukkan kesimpangsiuran. Apa itu hacker-cracker? Hacker sendiri lahir sekitar tahun 1959 dari MIT(Massacusetts Institute of Technology), sebuah universitas di Amerika yang terdiri dari orang-orang cerdas namun cenderung tidak mempercayai adanya Tuhan (Atheis). Saat itulah semua berawal, dari sebuah ruangan baru, "EAM room" pada Building 26 MIT, sebuah tempat yang merupakan nenek moyang dari "dunia baru" yang kini kita kenal, tempat nenek moyang sebuah mesin yang kini kita sebut sebagai "komputer", mesin yang mampu membawa kita menuju kelebihbaikan dengan kebebasan informasi, dunia para Hacker sejati. Para Hacker selalu bekerjasama secara sukarela menyelesaikan masalah dan membangun sesuatu. Mereka selalu berbagi informasi, memberi jawaban serta berlomba-lomba untuk berbuat yang terbaik agar dihormati di lingkungannya. Mereka tidak pernah berhenti belajar untuk menjadi ahli dan sangat anti untuk melakukan sesuatu berulang-ulang dan membosankan. Sementara itu, para cracker memuaskan diri mereka dengan aktivitas Cracking. Mulai dari membobol komputer, menebar virus (tanpa tujuan - beberapa Hacker sejati ada yang menulis virus namun dengan tujuan yang jelas), hingga mengakali telepon (Phreaking). Para Hacker menyebut mereka sebagai orang malas yang tidak bertanggung jawab. Jadi, sangat tidak adil jika kita tetap menganggap bahwa Hacker itu jahat dan menakutkan karena sangat jelas bahwa Hacker bersifat membangun sementara Cracker bersifat membongkar (sumber: spyrozone). Menyimak Spyrozone, bisa dikatakan tidak ada yang membahayakan dari seorang hacker (?). Tetapi cracker yang mestinya diwaspadai betul. Jika seorang Xiao Tian dengan bala tentaranya sampai meresahkan Google, analisis sederhana saya, dia lebih layak disebut cracker. Nah, dari sana, jika memang tertarik dengan tantangan teknologi, silahkan menjadi hacker jika dipastikan bisa memberi manfaat untuk orang banyak. Dan tidak mencoba-coba menjadi cracker, kalau memang tidak ingin untuk menemukan musuh dimana-mana. Keberadaan cracker hanya membuat banyak orang susah. Toh, tidak ada yang menyenangkan juga membuat orang-orang menjadi susah, karena jelas, dengan mendedikasikan hidup untuk kebahagiaan yang lain, maka Tuhan akan membalas kebahagiaan yang lebih baik untuk 'kita' para hacker.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline