Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Blogging: Mazhab Baru untuk Penulis

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Entah saya akan disetujui atau justru dibantah, tapi tetap saya ingin katakan Penulis Blog jauh lebih tulus menulis daripada Penulis non-Blog.

***

[caption id="attachment_97086" align="alignleft" width="200" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock.com)"][/caption]

Saya bersyukur bisa menemukan Kompasiana sebagai tempat menulis. Berawal dari melihat-lihat tulisan seorang rekan yang sudah lebih dulu bergiat dalam kepenulisan, juga bergabung di Kompasiana, Taufik al Mubarak, persis setahun lalu. Dari sana, saya mengambil keputusan untuk bergabung di Kompasiana.

Apa yang melandasi saya untuk juga nimbrung di social blog ini? Pikiran yang terlintas sederhana saja sebenarnya. Saya merasa hanya sebagai seorang lelaki dewasa yang secara materi memang jauh sekali dari Bill Gates, belum menyamai Aburizal Bakri, bahkan mungkin saya jauh lebih miskin dari anda yang membaca tulisan saya ini. Beberapa kali bahkan sempat menjadi 'pengangguran'--saya pakai tanda kutip karena saya tidak setuju dengan istilah pengangguran* --. Nah, yang terpikir hanya, dalam keterbatasan saya seperti itu, apa yang bisa saya beri? Dan melihat bahwa saya suka membaca dari sejak masih kecil, dan merasa dari semua yang pernah saya baca belum tentu juga dibaca orang lain**, maka saya merasa yakin bisa mengolah semua yang pernah saya baca dengan bahasa dan diramu dengan pikiran sendiri.

Sebelumnya pertama sekali mengenal blog lewat Dino F Umahuk, seorang penyair yang juga sama-sama berpuisi ria di fordisastra.com, selain dia juga senior di Koran Mingguan ACEHKITA (Koran pertama yang membuka ruang untuk saya berkecimpung).

Saya waktu itu bergabung di multiply.com dengan alamat fickarl.multiply.com. Entah bagaimana ceritanya, blog pertama saya itu dihapus oleh orang yang tidak bisa saya deteksi, dan saya tidak tahu atas tendensi apa blog tersebut dihapus. Sampai kemudian saya bikin blog di situs yang sama tapi dengan alamat yang sedikit sama, fickar.multiply.com.

Aktif terus menulis nyaris saban hari, nyaris tak pernah absen --kecuali setelah bergabung di

[caption id="attachment_97008" align="alignright" width="231" caption="Tetap semangat menulis, berharap bisa memberi inspirasi (Gbr: Google)"][/caption]

Kompasiana--. Hingga terinspirasi Taufik, saya gabung di Kompasiana. Menulis dan terus menulis (Media lain saya menulis, acehinstitute.org, Koran Harian Aceh dan Majalah Tuhoe).

Di sini saya merasakan, apakah penulis blog juga layak disebut penulis? Ah, pentingkah penyebutan penulis atau bukan, toh saya juga menulis meski tidak diakui sebagai penulis. Yang penting menulis dan berbagi terus lewat tulisan. Semakin semangat saya menulis saat menemukan pengakuan baik langsung maupun lewat inbox, betapa tidak sedikit yang merasa terinspirasi dengan tulisan-tulisan saya. Ini satu hal yang sangat saya syukuri, walaupun saya hanya penulis blog, menulis di blog dan sering dipandang hanya layak disebut sebagai Blogger.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline