"Kita bukan hanya meningkatkan produksi padi di Jawa Barat, tapi kita juga merubah nasib para petani dan buruh tani menjadi warga negara kelas satu," Gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi
Ungkapan diatas merupakan spirit besar dengan optimisme besar untuk mengembalikan Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional dan merubah nasib para petani serta buruh tani untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Keberpihakan Kang Dedi Mulyadi (KDM) kepada para pahlawan pangan tersebut bukanlah omong kosong, saat menjabat sebagai Bupati selama dua periode dan anggota DPR RI keberpihakannya sangat dirasakan.
Para buruh tani mendapatkan jaminan kesehatan yang dibiayai oleh Pemkab Purwakarta, sedangkan ketika menjabat DPR RI kebutuhan dasar para petani pada saat musim tanam dan panen disiapkannya. Seperti traktor, cultivator, pompa air dan lain sebagainya.
Jawa Barat merupakan daerah penghasil beras kedua terbesar di nasional dengan 5.447.806,31 ton dari lahan sawah seluas 928.218 hektare dengan melibatkan 3.135.866 orang petani berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Jawa Barat hanya tertinggal dari Jawa Timur di posisi pertama dengan 5.500.801,88 ton.
Melihat hal tersebut, Kang Dedi tentu telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memberikan kesejahteraan para petani, buruh tani serta meningkatkan produksi pertanian di Jawa Barat.
Mulai dari menyiapkan penataan tata ruang agar sektor pertanian tidak beralih fungsi menjadi industri atau properti, infrastruktur jalan yang baik agar suplai kebutuhan produksi pertanian tidak terganggu.
Kemudian infrastruktur irigasi untuk membantu ketersediaan air, tidak lupa juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul para sarjana pertanian, dan tentu para para petani dan buruh tani sendiri telah dirancangnya.
Pakar-pakar dan ahli dari sektor pertanian tentu telah di persiapkan oleh Gubernur Jawa Barat terpilih ini untuk menjadikan tanah Pasundan sebagai lumbung padi terbesar di Nusantara.
Langkah Kang Dedi Mulyadi menjadikan Jawa Barat menjadi lumbung pangan nasional memang sejalan dengan program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, untuk mewujudkan swasembada pangan.