Lihat ke Halaman Asli

TV Politik

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

seperti malam-malam sebelumnya saya tidur agak larut,tontonan pejabat ngobrol dan politikus bohong yang tayang di TV-TV politik bagi keluarga saya sudah seperti tontonan lawak. ya...sudah hampir 10th ini keluarga kami sudah sangat tidak bisa menikmati tontonan lawak entah kenapa tontonan pejabat dan politikus bohong di TV politik yang tiap hari tayang dengan berbagai macam topik seperti bisa menggantikan posisi acara lawak.

ini serius,orang-orang yang bertitel dan lulusan luar negeri saling menganalisa kasus, kasus apa saja bisa dibuat menjadi diskusi yang panjang dengan berbagai macam latar belakang disiplin ilmu orang pintar di TV itu seperti mencoba memaksakan persepsi mereka menjadi sebuah basis teory yang paling benar untuk di ikuti menjadi sebuah pemikiran yang benar bagi orang yang kebetulan nonton,tapi saya sangat bersyukur karena ocehan politikus bohong di TV itu sama sekali tidak membuat keluarga kami jadi tertarik untuk larut dan percaya pada apa yang mereka sampaikan. ya saya sangat beruntung selama hidup saya tidak pernah mencoblos,mencontreng atau mencentrang untuk milih legeslatif maupun presiden.sampai hari ini saya tetap memberikan kemantapan iman kepada keluarga saya untuk tetap GOLPUT sampai kapan saya sendiri tidak pernah tahu.

politik di Indonesia bagi keluarga kami tidak lebih dari acara lawak yang tidak lucu tapi lumayan menghibur juga pada saat tidak ada acara lawak yang lain.

semoga saja politisi kita,para menteri anggota DPR,para ketua Partai dan Presiden yang sok smart dan merasa paling cerdas akan sadar jika konferensi pers mereka sudah menjadi bahan tertawaan rakyat,konferensi pers mereka tidak lebih dari candaan "komedian" yang tidak lucu dan sangat memuakan.

yang paling lucu adalah ketika ada seorang profesor dan seorang anggota DPR di persidangan Nazarudin mengaku lupa dengan apa yang dia kerjakan.....dan pada saat kami nonton lawakan itu kami sekeluarga tertawa terbahak-bahak sampai kami lupa jika itu bukan acara lawak.....

kapan-kapan teman-teman wartawan harus berani minta ke majelis hakim untuk melihat apa betul yang dipakai buat "menyumpah" mereka pada saat bersaksi di sidang TIPIKOR itu benar-benar kitab suci? jangan-jangan mereka bohong,jangan-jangan yang dipakai ntuk menyumpah saksi di sidang TIPIKOR itu komik SIN CHAN yang disampuli seperti kitab suci......indonesia....indonesia....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline