Lihat ke Halaman Asli

Tips Sukses Investasi Properti di Tahun 2015 | ATM Bersama

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418643283254149281

[caption id="attachment_341422" align="aligncenter" width="284" caption="sumber: atmbersama.com"][/caption]

Tips investasi properti, sukses investasi properti, info investasi properti, invesatsi properti rumah, jenis investasi properti, investasi properti jakarta, investasi properti ruko, investasi properti terbaik, investasi properti Indonesia, investasi properti menguntungkan

Anda tergiur dengan hasil yang akan didapat dalam investasi properti? Anda tidak sendiri. Banyak orang menanamkan modalnya di bidang properti untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak di masa depan.

Bagi Anda yang masih pemula dalam bidang investasi, terutama properti, Anda harus paham dulu jenis investasi properti ini. Sebab, ini akan menetukan besaran modal yang harus Anda siapkan sekaligus gambaran return yang akan Anda dapatkan di masa depan.

1. Residensial

Investasi di properti residensial berarti Anda membeli rumah, apartemen, atau rumah susun. Biaya investasi di properti jenis ini merupakan yang paling murah dibandingkan properti lainnya. Setelah membeli, Anda bisa mencari penyewa atau menjualnya kembali.

Anda bisa melakukan berbagai perombakan terhadap properti yang Anda beli ini sebelum disewakan atau dipasarkan. Kreativitas dalam merombak menentukan harga sewa atau harga jual properti Anda tersebut

2. Bangunan Kantor Komersial

Berinvestasi di properti semacam ini butuh dana yang cukup besar. Pasalnya sebuah kantor harus memiliki beberapa fasilitas pendukungnya, tak hanya sebuah bangunan rumah biasa saja. Perlu beberapa perombakan jika sebuah rumah akan dipakai menjadi kantor, kecuali dari awal Anda membeli atau membangun bangunan khusus untuk kantor.

Penyewa bangunan kantor seperti ini biasanya perusahaan kecil yang masih dalam tahap berkembang atau usaha kecil dan menengah (UKM). Lokasi yang tepat untuk bangunan kantor ini berada di daerah yang ramai dan tidak terlalu jauh dari pusat kota.

3. Properti Industri

Yang termasuk dalam properti di kawasan industri antara lain kawasan pergudangan, tempat parkir mobil atau bangunan dengan kegunaan khusus. Jika Anda membeli properti seperti ini sebaiknya disewakan untuk jangka waktu yang lama, karena keuntungannya akan sangat tinggi ketimbang Anda menjualnya.

Alasannya, penyewaan di properti seperti ini punya tambahan biaya dari si penyewa karena ruangannya dipakai untuk berbisnis sehingga lebih banyak lagi keuntungan yang bisa Anda dapat. Selain itu, Anda bisa menambahkan mesin minuman swalayan menggunakan koin untuk tambahan pendapatan.

4. Pertokoan

Properti yang termasuk pertokoan ini banyak macamnya, mulai dari toko kecil di sebuah rumah, ruko bahkan sampai mal yang besar. Lazimnya, jika Anda punya salah satu bentuk properti ini untuk disewakan, sebagian keuntungan dari si penyewa juga menjadi hak kita, tentunya sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Dana tambahan dari keuntungan si penyewa ini biasanya diputar kembali untuk perwatan dan renovasi properti tersebut.

5. Bangunan Multi Guna

Bangunan multi guna adalah gabungan dari beberapa kategori di atas yang berkumpul di bawah satu atap. Contohnya, jika Anda punya uang yang cukup banyak untuk membeli sebuah gedung kecil, atau mungkin sebagian uang bisa didapat dari bank. Supaya pembayaran tidak terlalu berat, Anda bisa menyewakan space ruangan atau lantai untuk tenant-tenant seperti mini market, bank, atau penyewa lainnya.

Nah, sebelum memulai berinvestasi, cermati dulu jenis-jenis properti di atas, sesuaikan dengan modal, serta cocokkan dengan peruntukannya dan target Anda di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline