Lihat ke Halaman Asli

Sobrydo J Losman

Entrepreneur

Pemikiran dan Kimia Tubuh

Diperbarui: 17 September 2020   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

intisari.grid.id

Pemikiran dan Kimia Tubuh, apa sih itu, lalu pernah alami kah, bisa di kontrol kah, Ok saya coba bagi perspektif sudut pandang saya. 

Pemikiran, setiap hari pasti semua org sudah lakukan baik secara sadar maupun dibawah alam sadar, lalu kimia tubuh itu terdiri dari banyak komponen, salah satunya sel genetik. 

Bagaimana cara kerjanya, sederhanannya neurotransmitters atau proses pengiriman projeksi akan melaksanakan respon terhadap rangsangan yang di dapat, dari penelitian yang pernah ada hanya sekitar  5% genetik yg dapat bermutasi. 

Semasa kanak-kanak pernah kah ada yang mengalami hal-hal seperti orang tua menasehati dengan cara, "eh jangan buang air kecil di api, atau  di sarang semut, nanti bengkak itu mu", eh gak lama beberapa hari jd bengkak, hehehe.. Atau ketika dalam suatu perbincangan teman kita membahas buah jeruk, eh produksi air liur kita meningkat, nah kira-kira seperti itulah kekuatan pikiran dapat mengontrol kimia tubuh. 

Dalam dunia kesehatan dikenal juga salah satu bidang yang mendalami hal ini, yaitu NLP (Neuro Language Programming), applikasinya bisa untuk memprogram karakter kita menyerupai keberhasilan mentor modelling yang kita idamkan. Selain itu bisa jg untuk memulihkan fungsi kerja tubuh, seperti mata, telinga, masalah jerawat bahkan hingga kanker. 

Beberapa coach praktisi motivasi jg sering mengajarkan visual board, menyusun impian resolusi yang akan dicapai dalam tahun ini, lalu dibuat plan dibagi 12 bln apa yang harus dilakukan perbulan secara terukur agar tercapai, kimia tubuh akan berubah menyesuaikan dari kita tidak mampu menjadi kita mampu. 

Secara sederhana, apa yang kita pikirkan dapat menentukan yang terjadi pada diri kita, jika dalam waktu bersamaan kita banyak menyerap informasi negatif, maka kita makin berpeluang mendapatkan hal tersebut. Sebaliknya jika kita isi dengan pemikiran positif, maka hal baik yang akan kita terima. Yuk kita mulai isi pemikiran positif kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline