Pegunungan Seribu/Sewu adalah deretan pegunungan karst di bagian selatan Pulau Jawa yang membentang dari Pantai Parangtritis, di Kabupaten Bantul hingga Teluk Pacitan di Kabupaten Pacitan. Di deretan bukit kapur ini tersimpan banyak sekali berbagai keindahan alam yang dapat ditemukan, dari goa-goa alam, sungai bawah tanah, air terjun, sungai yang berkelok-kelok membelah perbukitan, puncak-puncak bukit yang tersusun indah, serta pantai-pantai pasir putih yang masih alami di sisi selatan perbukitan. Karena Pegunungan Seribu ini memiliki ribuan tempat yang menarik untuk dieksplor, saya bersama rekan-rekan pun tak bosan-bosannya untuk datang dan menjelajahi tempat-tempat yang tersimpan di Pegunungan Seribu ini. [caption id="attachment_89577" align="aligncenter" width="300" caption="ikon batu yang mirip seekor gajah"][/caption] Kala itu saya bersama rekan-rekan melakukan penjelajahan ke sebuah goa yang tempatnya sangat terpencil dan masih alami di ujung barat Pegunungan Seribu, atau tepatnya di Dusun Lemahbang, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, sekitar 21 kilometer dari Kota Bantul Yogyakarta. Goa alami ini ialah Goa Gajah, goa ini memiliki kedalaman sekitar 200 meter, merupakan goa horisontal dengan kondisi alam goa masih cukup alami dengan stalaktit dan stalakmit di sepanjang goa. Sedang nama goa gajah berasal dari adanya ciri khas gumpalan batu yang bentuknya menyerupai seekor Gajah di dalam goa. Karena letaknya yang cukup tersembunyi dan harus berjalan kaki melewati jalan setapak serta menaiki perbukitan, maka waktu itu kami dipandu seorang penduduk setempat yang rela mengantar sampai di lokasi goa. Setelah berjalan melewati jalan setapak dan menerobos semak-semak, kita akan melihat mulut goa yang di depannya ada sebongkah batu besar. Dengan bantuan lampu senter yang dibawa oleh warga yang mengantar, kami segera masuk dan mengeksplor di dalam goa. Keadaan di dalam goa sangat gelap dan lembab, dasar goa sangat licin dan terdengar riuh kelelawar yang menyambut kedatangan kami. Setelah berjalan menerobos kegelapan goa, akhirnya kami melihat cahaya yang menerobos gelapnya goa bertanda kita sudah berada di ujung goa. Di ujung goa ini adalah letak dari batu yang menyerupai Gajah itu, di samping Batu Gajah terdapat pohon besar yang tumbuh menerobos atap goa yang ambrol. [caption id="attachment_89579" align="aligncenter" width="300" caption="kali oya dari puncak mangunan"]
[/caption] Setelah puas mengeksplor di dalam goa, kami pun segera keluar dan melanjutkan penjelajahan ke sebuah bukit yang letaknya tidak jauh dari goa ini. Tempat yang kami tuju adalah Puncak Mangunan yang berada di lokasi Kebun Buah Mangunan. Puncak Mangunan memiliki ketinggian sekitar 250 mdpl dan hawanya sangat sejuk dengan pemandangan alam yang indah. Dari puncak ini kita bisa melihat deretan Pegunungan Seribu dan aliran Sungai Oyo yang membelah perbukitan. Di tempat ini sudah dibangun berbagai fasilitas untuk berbagai kegiatan yang bertema alam. [caption id="attachment_89580" align="aligncenter" width="300" caption="sate klatak, kuliner khas bantul"]
[/caption] Karena hari sudah semakin sore dan kami juga sudah puas menikmati pemandangan alam Pegunungan Seribu di sisi sebelah barat, kami segera beranjak meninggalkan tempat ini. Kami juga menyempatkan diri untuk berburu kuliner khas Bantul, yaitu mencicipi kelezatan Sate Klatak di sebuah warung sate sederhana di jalan Imogiri Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H