Lihat ke Halaman Asli

Masa Kecilku

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13581259061502925169

[caption id="attachment_220167" align="alignnone" width="600" caption="Itulah anak-anak"][/caption]

Ketika itu umurku sekitar 2 tahunan adalah anak yang sangat cengeng. Aku masih ingat kejadian itu, dimana saat itu saya anak yang ingin dimanja seperti anak yang lain apa-apa yang saya ingini harus terpenuhi kalau tidak saya akan berteriak dan merengek-rengek dan akan terus menangis. Terkadang permintaan itu terpenuhi dan kadang tidak itulah yang membuat orang tua saya entah harus memperlakukan saya seperti apa.
Saya dikala itu termasuk anak yang nakal terhadap orang tua saya sendiri. Entah mengapa? Mungkin itulah masa kecilku yang terjadi pada anak lain yang seusiaku. Yaitu pernah saya mandi di sungai sekaligus mandi dengan almarhum ayahku. Setelah mandi akupun dan ayah pergi kembali ke rumah. Setelah sampainya di rumah akupun menyuruh ayahku kembali ke sungai ketempat saya mandi tadi untuk menyuruh ayah saya melempar atau membuang sabun yang saya dan ayah saya pakai mandi dan mencuci tadi, kalau tidak saya akan menangis keras. Entah mengapa?
Selain kejadian yang saya lakukan diatas masih ada lagi kisah lucu saya yaitu, ketika saya pergi untuk bermain. Lalu sesampainya pulang kerumah saya melihat ayah saya sedang menebang pohon jambu monyet atau orang sering menyebutnya dengan jambu mete, tepatnya dekat sumur. Lagi-lagi saya langsung menangis dan berteriak. Kata yang saya ucapkan pada waktu itu ketika sedang menangis adalah “trapna maning”. Yang artinya adalah “sambung kembali” pohon yang ditebang itu (Bahasa ngapak jawa barat, Ciamis). Sayapun sangat tidak percaya hingga saat ini. Bahwa saya pernah mengatakan seperti itu. Sekian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline