Lihat ke Halaman Asli

Sobi UNS

Awardee Beasiswa Pertamina Foundation

Sobat Bumi UNS Laksanakan Workshop Pembuatan Kompos di Desa Sobokerto

Diperbarui: 8 Januari 2025   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

Awardee Beasiswa Sobat Bumi Pertamina Foundation Universitas Sebelas Maret melakukan kegiatan Aksi Sobat Bumi Jilid 2 “Efisiensi Pengelolaan Sampah untuk Optimalisasi Pengurangan Emisi Desa Sobokerto, Boyolali” pada Minggu, 29 Desember 2024 di Desa Sobokerto, Boyolali yang merupakan lokasi implementasi Proyek DEB UNS. Aksi ini sekaligus memperingati HUT Pertamina Foundation ke-67.

Sumber : Dokumen Pribadi 

Aksi ini diikuti oleh 30 ibu-ibu warga Desa Sobokerto. Rangkaian aksi yang dilakukan antara lain pengumpulan sampah, kampanye budaya ramah lingkungan dan workshop pembuatan kompos dari sampah organik. Kegiatan dimulai dengan pengumpulan dan penimbangan sampah. Selanjutnya dilaksanakan pembagian kantong ramah lingkungan dan pamflet pengelolaan sampah sebagai bentuk kampanye budaya ramah lingkungan. Sampah yang telah terkumpul kemudian dipisahkan. Sampah organik berupa sampah sisa buah dan sayur nantinya akan diolah menjadi kompos dan sampah anorganik berupa botol dan kemasan plastik akan disalurkan kepada Bank Sampah UNS. Adapun materi terkait pengelolaan sampah organik dan anorganik disampaikan oleh Bank Sampah UNS dan workshop pembuatan kompos oleh Bapak Dr. Sulistyo, S.T., M.Si. selaku dosen Fakultas Pertanian UNS

(Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik(Sumber : Dokumen Pribadi))

(Workshop Pembuatan Kompos (Sumber : Dokumen Pribadi))

Proses pembuatan pupuk kompos berasal dari hasil pengumpulan sampah organik sisa buah dan sayur. Sampah kemudian dicacah menjadi bagian kecil. Kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik sambil dipadatkan. Setelah itu disiram cairan pengurai yaitu EM4 secukupnya secara merata kemudian ditimpa lagi dengan sampah. Ulangi hingga drum terisi penuh. Tutup rapat dan tunggu 2-3 minggu hingga kompos matang dan siap digunakan. Kompos yang sudah jadi nantinya dapat digunakan untuk pupuk alami tanaman atau bisa dijual. Tentunya melalui praktik ini sekaligus dapat mengajarkan gaya hidup sustainable.

Sumber : Dokumen Pribadi

Sumber : Dokumen Pribadi

Antusiasme ibu-ibu melaksanakan workshop pembuatan kompos begitu luar biasa. Pembuatannya yang mudah dapat dilakukan dengan cepat dan berdampak baik bagi lingkungan. Kegiatan ditutup dengan tanya jawab, pemberian kenang-kenangan kepada pembicara dan pemberian doorprize kepada peserta yang telah membawa sampah terbanyak.

Rhisma Rahmawati, salah satu penerima Beasiswa Sobat Bumi Pertamina Foundation dari Universitas Sebelas Maret, mengungkapkan apresiasinya terhadap partisipasi warga dalam kegiatan ini. "Antusiasme warga Desa Sobokerto sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah sudah mulai tumbuh," ujarnya.

Sementara itu, Narotama, rekannya sesama awardee Beasiswa Sobat Bumi, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. "Program pengelolaan sampah dan pembuatan kompos ini memang terlihat sederhana, tapi dampaknya sangat signifikan untuk pengurangan emisi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline