Lihat ke Halaman Asli

Drone: Mata Elang untuk Pemetaan Potensi Desa

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1422181594181095239

[caption id="attachment_393186" align="alignnone" width="700" caption="Budiman Sudjatmiko diskusi bersama para fasilitator desa 2.0 di PusTIKNas Ciputat"][/caption]

Drone merupakan teknologi pencitraan jarak jauh yang dibutuhkan warga desa untuk memetakan potensi mereka. Drone memotret kondisi desa dari atas sehingga menghasilkan data spasial yang mendukung perencanaan pembangunan desa secara lebih ilmiah.

Demikian penjelasan Budiman Sudjatmiko (44), anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Lokakarya Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) di Pusat TIK Nasional, Ciputat (15/1). Bagi Budiman, drone ibarat "mata elang" yang melengkapi langkah desa dalam pemetaan potensi desa.

"Selama ini desa hanya menggunakan "mata itik", sebagian besar pertimbangan dalam perencanaan pembangunan dilihat dari darat. Drone bisa memberikan rujukan baru bagi desa, yaitu pencitraan desa dari udara," jelas Budiman.

Fasilitas drone bisa dinikmati desa melalui program SIDeKa yang dilaksanakan serentak di 100 kabupaten di 34 provinsi di Indonesia. Program SIDeKa merupakan kerja kolektif antarpihak yang tergabung dalam Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK).

"Ini kerja kolektif banyak pihak, ada pemerintah, ornop, pegiat desa, pegiat media komunitas, dan pegiat teknologi informasi. Kerja kolaborasi ini akan mempercepat penataan desa," lanjutnya.

Dalam menjalankan Program SIDeKa, BP2DK telah melakukan MoU dengan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Budiman menjadi bagian dari gerakan desa yang bertugas di parlemen. Dirinya akan mendorong para anggota DPR untuk menghasilkan regulasi-regulasi yang berpihak pada percepatan pembangunan kawasan perdesaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline