Lihat ke Halaman Asli

SNovizah

SNovizah's diaries~

Menepi ke Pulau Biawak

Diperbarui: 21 Juli 2019   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habitat Biawak di Pulau Biawak (dok. Pribadi)

Pulau Biawak, Indramayu memang belum terlalu akrab di telinga dibandingkan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Namun, jangan lewatkan untuk menjelajah ke Pulau ini karena tempat yang tepat untuk menepi dan rehat sejenak jika butuh destinasi dengan suasana tenang dan sepi.

Untuk menuju Pulau Biawak, kita bisa menyewa kapal Nelayan atau kapal milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu di Muara Karangsong. Yang membedakan keduanya adalah waktu tempuh dan biaya. Jika menggunakan kapal nelayan, kita dikenakan tarif sekitar 2 Juta/10 orang dengan waktu tempuh 2-4 jam dan beroperasi setiap hari. Sedangkan kapal milik Pemkab Indramayu hanya dapat disewa pada hari sabtu dan minggu saja. Kapal ini hanya butuh waktu 1-1,5 jam dengan tarif 290 ribu/orang.

Sebenarnya nama Pulau ini adalah Pulau Rakit, tapi karena banyak sekali Biawak yang hidup di Pulau ini-- Oleh Pemkab Indramayu dinamakan Pulau Biawak. Selain Pulau Biawak, ada juga Pulau Gosong dan Pulau Candikian di dekatnya.

Dermaga Pulau Biawak yang rusak (dok. Pribadi)

Saat ke Pulau Biawak pada September 2018 lalu, dermaga Pulau ini sudah rusak dan dibiarkan usang. Bahkan bangunan yang seperti gazebo di dekat dermaga sudah tidak ada. Sebagian dermaga kandas karena tidak mampu menahan deru ombak dan pasang air laut. Untuk itu sisanya kita harus turun dan berjalan menuju tepian.

Mercusuar Pulau Biawak (dok. Pribadi)

Selain mercusuar di Pulau Lengkuas, Belitung-- Mercusuar di Pulau Biawak juga sangat iconic. Kita bisa naik keatas dengan seizin Pak Yono selaku penjaga mercusuar. Harus hati-hati dan bergantian saat menaiki anak tangga, karena banyak tangga yang sudah keropos. Selanjutnya dengan senang hati Pak Yono akan menemani sembari bercerita tentang sejarah mercusuar sekaligus suka dukanya menjadi penjaga mercusuar di Pulau Biawak.

Pesona bawah laut sekitar Pulau Biawak (dok. Pribadi)

Jika memiliki kesempatan untuk bertandang, jangan lewatkan untuk menjajal bawah laut Pulau Biawak dan sekitarnya. Meskipun sangat disayangkan banyak karang yang hancur dan visibilitasnya kurang, tapi masih banyak ikan hias warna-warni berseliweran kok yang bisa kita temui.

Di Pulau Biawak kita juga bisa wisata ziarah ke makam Syekh Syarif Hasan yang konon katanya salah satu tokoh penyebar agama Islam di Indramayu dan makam Z.M. Willem III, Seorang kebangsaan Belanda yang pertama datang ke pulau Biawak dan membangun Mercusuar.

Tertarik untuk bertualang ke Pulau Biawak? Yuk!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline