Lihat ke Halaman Asli

Sesilia Novenda

Happy to have another experience

'Peace Aja Susah' Karya Agoes Jumianto

Diperbarui: 19 Februari 2017   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Manusia akan selalu membutuhkan hiburan dalam hidupnya. Ada berbagai macam hiburan yang dapat memuaskan kebutuhan, tergantung dari selera. Salah satu dari hiburan yang dapat kita gunakan adalah komik dan kartun. Kartun berasal dari bahasa Italia, cartone, yang artinya kertas. Sekarang, definisi kartun lebih dikenal sebagai gambar yang bersifat dan bertujuan sebagai humor satir (Wijana, 2004, h. 4). Kartun memiliki jenis yang cukup beragam, salah satunya adalah kartun komik. Menurut Wijana (2004, h. 11), kartun komik merupakan susunan gambar, biasanya terdiri dari tiga sampai enam kotak, yang berisi komentar humoristis tentang suatu peristiwa atau masalah aktual.

Tanggal 11 sampai 19 Febuari, Paguyuban Kartunis Yogyakarta (PAKYO), mengadakan ‘Kartunistimewa: Jogja Cartoon Exhibition’ di Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran tersebut mengusung tiga tema besar, yaitu valentine, pilkada, dan isu-isu yang sedang ramai diperbincangkan. Setelah melihat karya-karya yang ada di pameran, saya memutuskan untuk memilih karya Agoes Jumianto yang berjudul ‘Peace aja susah’.

Karya Agoes di atas mengangkat isu yang banyak terjadi belakangan ini. Warna merah dan putih yang ada pada latar merupakan warna bendera Indonesia, yang berarti isu yang diangkat berasal dari negara kita sendiri. Contohnya isu pilkada, terutama di wilayah DKI Jakarta dapat dikatakan sangat panas, karena menyangkut permasalahan yang sensitif, yaitu SARA. Adanya isu tersebut, menjadikan masyarakat seolah-olah menjadi saling bermusuhan. 

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan salah satu anggota PAKYO, Nawank Crossline (Nawa), dijelaskan pula bahwa karya milik Agoes ini menunjukkan susahnya untuk berdamai, entah karena dipersulit ataupun karena tidak ingin, sehingga digambarkan dengan jari yang harus ditarik ke sisi yang berlawanan agar jari tersebut dapat tegak dan menunjukkan lambang ‘peace’ (damai). Kita juga dapat melihat kehadiran burung merpati sambil membawa satu tangkai daun. Merpati tersebut merupakan lambang dari perdamaian menurut agama katolik. “Adanya merpati di sana menunjukkan bahwa agama katolik yang dianut Pak Agoes juga mengajarkan kebaikan, yaitu damai,” tegas Nawa.

dokumentasi pribadi

SESILIA NOVENDA / 150905633

FISIP UAJY

Daftar Pustaka :

Crossline, Nawank interview. (2017). “Interview of Peace Aja Susah by Agoes Jumianto”. Bentara Budaya Yogyakarta.

Wijana, I Dewa Putu. (2004). Kartun: Studi tentang permainan bahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline