Lihat ke Halaman Asli

Untukmu Imamku

Diperbarui: 13 Februari 2018   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dulu rindu ku tak pernah bertuan bahkan hanya menjadi budak khayalan diatas mimpi

Bahkan, cintaku hampir mati di hutan belantara yang kau tebang tak beralasan.

Untuk mu imam ku

Kini tak ada lagi satir untuk menghalangi rindu dan cinta itu, kau ajak aku berlari menuju dunia yang belum pernah aku kenal.

Dunia dimana aku harus berjuang tanpa mengeluh, menangis tanpa air mata dan tersenyum tanpa tawa.

Kau tawarkan aku seteguk embun untuk menghilangkan dahaga, agar sampai kita ujung puncak.

Untuk mu imam ku

Disepanjang perjalanan ini, kita akan menemui banyak hal yang terasa aneh kita dengar, kita lihat bahkan untuk kita wujudkan.

Imam ku....

Sabarlah dengan apa-apa yang mungkin tidak aku tau tentang mu. Tenanglah dengan setiap ke tak wajaran dalam kecerobohan ku. Ditengah perjalanan kita akan terasa asing dengan segala semak belukar yang belum pernah kita temui, kita akan dikejutkan oleh tumpahan darah tak bersumber tetapi imam ku... berjanjilah kepadaku untuk tetap disini merangkulku walau terjatuh, berjanjilah padaku agar tak semangat ku dalam keluh

Terimakasih telah menerima kekurangan ku, telah ikhlas menjadikan ku makmum dalam hidupmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline