Lihat ke Halaman Asli

Upacara Adat Paturai Tineung

Diperbarui: 7 Mei 2024   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : SMPN 3 Karangpawitan


Di SMPN 3 Karangpawitan, perpisahan sekolah bukanlah sekadar seremoni biasa. Ini adalah momen yang diisi dengan aroma tradisi kental, di mana kebudayaan menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri. Setiap tahap upacara diwarnai oleh nuansa yang membangkitkan kebanggaan akan warisan budaya yang kaya.

Sebagai institusi pendidikan yang mengakar dalam kebudayaan, SMPN 3 Karangpawitan menganggap perpisahan sekolah sebagai panggung penting untuk merayakan dan meneruskan tradisi-tradisi leluhur. Dari setiap gerak tarian hingga bait-bait lagu, tiap elemen upacara diarahkan untuk memelihara dan memperkuat ikatan dengan warisan budaya yang ada.

Pendidikan, dalam pandangan sekolah ini, bukan hanya soal mengisi kepala dengan pengetahuan, tetapi juga tentang membumikan nilai-nilai budaya yang turun-temurun. Melalui upacara perpisahan, siswa diingatkan bahwa mereka adalah bagian dari suatu warisan yang lebih besar dari sekadar buku pelajaran. Mereka adalah pewaris tradisi, penjaga api kebudayaan yang terus menyala.

Bagi para pelaksana upacara, intensitas kebudayaan adalah suatu kebanggaan yang terus dipupuk. Mereka bukan sekadar memandu serangkaian ritual, tetapi juga menjadi penyambung generasi. Dengan setiap langkah mereka, mereka menyampaikan pesan bahwa kebudayaan bukanlah beban, tetapi anugerah yang harus dijaga dengan penuh kebanggaan.

Foto : SMPN 3 KARANGPAWITAN

Sebagai cerminan dari pemahaman yang dalam tentang pentingnya kebudayaan, perpisahan sekolah di SMPN 3 Karangpawitan menjadi pesta warna dan makna. Siswa-siswa tidak hanya meninggalkan bangku sekolah dengan bekal pengetahuan, tetapi juga dengan kesadaran yang lebih dalam akan identitas budaya mereka.

Dengan demikian, upacara adat untuk perpisahan sekolah di SMPN 3 Karangpawitan bukan hanya sebatas formalitas, melainkan bagian hidup dari pendidikan itu sendiri. Ini adalah panggung di mana kebudayaan dipertunjukkan, dihargai, dan diperjuangkan. Dan di balik gemerlap panggung itu, terdapat pesan kuat: pendidikan tanpa kebudayaan adalah seperti tanah tanpa akar, kehilangan makna dan arah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline