Lihat ke Halaman Asli

SMPN3TAMBAKROMO

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

"Basah Tangan", Inovasi SMP Negeri 3 Tambakromo untuk Mencintai Lingkungan

Diperbarui: 6 Maret 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi SMP Negeri 3 Tambakromo

“BaSah TaNgan” atau Bank Sampah Cinta Lingkungan merupakan suatu program inovasi yang diinisiasikan oleh SMP Negeri 3 Tambakromo kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat. Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah sehingga dapat menghasilkan produk yang bermanfaat. Sampah-sampah tersebut juga dapat diuangkan sehingga memiliki nilai manfaat bersama bagi warga sekolah terutama peserta didik.

Program ini muncul dan mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 berawal dari pemikiran bahwa kondisi sampah di wilayah Pati Selatan saat ini sangat memprihatikan. Sementara tempat pembuangan sampah (TPS) di Pati Selatan hanya wilayah Desa Maitan Kecamatan Tambakromo, yang sering dikeluhkan masyarakat sekitar, karena tumpukan sampah dengan bau tidak sedap. Maka, langkah kecil ini adalah upaya yang dapat kami perbuat untuk mencintai lingkungan dan bumi. Selain karena alasan tersebut, inovasi ini juga memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah lingkungan sekolah yang senantiasa bersih, meningkatkan kedisiplinan warga sekolah dalam membuang sampah, dan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan melalui green economy. Bahwa pada prinsipnya, uang yang dihasilkan dari penjualan sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk koperasi kejujuran, terbentuknya koperasi simpan pinjam bagi warga sekolah, dan terbentuknya Gerakan sosial seperti donasi bagi korban bencana alam, takziah kematian, dll.

Dokumen Pribadi SMP Negeri 3 Tambakromo

Dokumen Pribadi SMP Negeri 3 Tambakromo

Dokumen Pribadi SMP Negeri 3 Tambakromo

Inovasi “BaSah TaNgan” ini dimulai dari sedekah sampah yang dilakukan oleh peserta didik setiap hari Jumat dengan membawa 3 jenis sampah kering bagi masing-masing peserta didik. Sampah yang telah terkumpul, kemudian dipilah berdasarkan kebermanfaatan sampah tersebut. Sampah yang sekiranya sudah tidak layak untuk dimanfaatkan untuk menjadi sebuah produk, disetorkan ke pengepul dan dijual berdasarkan harga jual yang sudah disepakati. Hasil penjualan tersebut diadministrasikan dan disimpan untuk dana kas koperasi kejujuran, koperasi simpan pinjam warga sekolah, dan disalurkan untuk kegiatan kemanusiaan seperti donasi untuk korban bencana alam, takziah kematian, dll.

Dari sampah untuk lingkungan, dari sampah untuk kemanusiaan, dari sampah untuk warga sekolah, dan dari sampah untuk masyarakat. Hal ini memang langkah kecil, tapi kami menaruh harapan bahwa langkah kecil ini dapat membuat perubahan. Kami percaya, perubahan sekecil apapun yang dilakukan dengan konsisten akan berdampak besar di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline